Jul 26, 2020 09:42 Asia/Jakarta
  • Lintasan Sejarah 26 Juli 2020
    Lintasan Sejarah 26 Juli 2020

Kelahiran Muhammad Al-Ghazali, Ilmuwan Mesir

106 tahun yang lalu, tanggal 5 Dzulhijjah 1335 HQ, Sheikh Muhammad al-Ghazali al-Saqqa dilahirkan di kampung Nakla al-‘Inab, provinsi Buhaira yang bertepatan dengan tanggal 22 September 1917 M.

 

Sheikh Muhammad al-Ghazali dibesarkan dalam kalangan keluarga yang berpegang teguh dengan ajaran agama. Ayahnya Ahmad al-Saqqa seorang pedagang kampung yang sangat mencintai Rasulullah Saw.

 

Setelah menyelesaikan sekolah menengahnya di Iskandariah, Sheikh Muhammad Ghazali melanjutkan pendidikannya di Universitas al-Azhar pada tahun 1937 di bidang dakwah dan bahasa Arab. Ia lulus dari al-Azhar pada tahun 1941 dan kemudian mengajar di sana. Beberapa tahun kemudian ia menerima gelar profesor dari al-Azhar dan sempat dianugerahkan Award Raja Faisal atas sumbangsihnya di bidang akademik dan dakwah.

 

Pemikiran al-Ghazali banyak persamaannya dengan corak pemikiran Sheikh Hasan al-Banna, pengasas gerakan Ikhwan al-Muslimin. Hal ini dikarenakan kedua tokoh ini punya hubungan yang erat.

 

Karya tulis Sheikh Ghazali mencapai 94 buku yang banyak berisikan mengenai penafsirannya terhadap Islam dan al-Quran dalam konteks modern. Tidak dapat dipungkiri Sheikh Ghazali mempunyai kontribusi besar demi kebangkitan iman Islam di Mesir selama dekade terakhir.

 

Maladewa Merdeka

 

55 tahun yang lalu, tanggal 26 Juli tahun 1965, Maladewa, sebuah negara kepulauan di samudera Hindia, meraih kemerdekaannya.

 

Ibnu Batutah datang ke kepulauan ini pada abad ke-14 dengan membawa ajaran Islam yang kemudian menjadi agama mayoritas penduduk Maladewa hingga saat ini.

 

Pada awal abad ke-16, Maladewa dijajah oleh Portugis dan kemudian berpindah-pindah ke tangan Belanda, Perancis, dan akhirnya pada akhir abad ke-19 maladewa kembali dikuasai Inggris. Pada saat itu, Maladewa disatukan dalam wilayah Srilanka.

 

Menyusul kemerdekaan Srilanka, Inggris memberikan status otonomi kepada Maladewa tahun 1965 dan tujuh belas tahun kemudian, tahun 1965, Akhirnya Maladewa berhasil meraih kemerdekaannya.

 

Mohammad Reza Pahlavi meninggal di Mesir

 

Mohammad Reza Pahlevi Meninggal

 

40 tahun yang lalu, tanggal 5 Mordad 1359 HS, Mohammad Reza Pahlevi, anak mantan pendiri dinasti Pahlevi yang menjadi diktator di Iran selama puluhan tahun, meninggal dunia di Kairo, Mesir.

 

Reza Pahlevi yang dikenal dengan nama Reza Khan, terlahir ke dunia pada tahun 1298HS di Tehran dan setelah dibentuknya dinasti Pahlevi oleh Reza Khan Mirpanj, Mohammad Reza menjadi putra mahkota dan posisinya tetap dipertahankan hingga tahun 1320 HS.

 

Ketika pasukan Sekutu tiba di Iran dan dilengserkannya Reza Khan lalu diasingkan ke Afrika Selatan, negara-negara arogan Barat menetapkan Mohammad Reza yang lebih patuh kepada mereka sebagai raja Iran dan sejak saat itu Mohammad Reza menjadi Shah Iran.

 

Sebelum kudeta 28 Mordad 1332, Inggris sangat berpengaruh di Iran. Namun setelah kudeta, Amerika yang memiliki pengaruh dominan di Iran dan mendikte Shah Iran untuk menyetujui segala yang berbau kepentingan Amerika.

 

Dimulainya Revolusi Islam di Iran pada Khordad 1342 menyingkap kejahatan Mohammad Reza Shah dan pemimpin Revolusi Islam diasingkan pada 13 Aban 1343. Pasca pengasingan Imam Khomeini, kejahatan Shah Pahlevi semakin menjadi-jadi dan menumpas segala bentuk penentangan terhadap kekuasaannya.

 

Pada akhir tahun 1356, setelah dimuatnya sebuah artikel yang menghina Imam Khomeini, gelombang protes kembali bergema di Iran, tapi semua itu berusaha ditumpas dengan segala cara. Namun kali ini upaya Shah tidak berhasil dan ia akhirnya menyampaikan pidato di televisi dan mengatakan bahwa saya mendengar revolusi kalian. Ia meminta kepada para ulama dan marji untuk menuntun masyarakat dan berjanji akan memberikan kebebasan kepada rakyat.

 

Semua upaya telah berakhir dan rakyat tetap menuntut lengsernya Mohammad Reza Shah dan pada 22 Bahman 1357 dinasti Pahlevi dan silsilah monarki yang telah berusia 2500 tahun di Iran akhirnya berakhir. Shah Pahlevi yang beberapa pekan sebelum kemenangan Revolusi Islam menilai tidak tepat bila ia harus menetap di Iran, pada 25 Dey 1357 melarikan diri ke luar Iran dan setelah berbulan-bulan terlunta-lunta, akhirnya pada 5 Mordad 1359 meninggal dunia di Kairo, Mesir.[]