Lintasan Sejarah 5 Agustus 2020
Kelahiran Imam Ali Al-Hadi as
1229 tahun yang lalu, tanggal 15 Dzulhijjah 212 HQ, Imam Ali an-Naqi as, yang memiliki nama panggilan "Imam Hadi", terlahir ke dunia di kota Madinah.
Beliau adalah keturunan Rasulullah generasi kesepuluh dan putra dari Imam Jawad as, imam kesembilan Muslimin. Setelah Imam Jawad gugur syahid akibat dibunuh oleh penguasa, Imam Hadi menggantikan posisi beliau sebagi pemimpin umat Islam. Saat itu, kekhalifahan Islam tengah berada di tangan Khalifah Mutawakil dari Dinasti Abbasiah.
Mutawakil yang khawatir akan meluasnya pengaruh Imam Hadi di tengah masyarakat, kemudian mengasingkan beliau ke kota Samara, Irak. Meskipun mengalami tekanan yang sangat besar dari penguasa, Imam Hadi terus berusaha menyampaikan risalah Rasululah dan membimbing umat Islam. Beliau mendidik banyak murid yang kelak di antaranya menjadi ulama terkemuka, salah satunya adalah Sayid Abdul Adzhim Hasani.
Salah satu di antara hadis Imam Hadi berbunyi, "Yang lebih baik dari segala kebaikan adalah orang yang melakukan kebaikan itu; yang lebih indah dari perkataan yang bernilai, adalah si penyampai perkataan itu; dan yang lebih tinggi dari ilmu adalah si pembawa ilmu tersebut."
Marsekal Muda Abbas Babai Syahid
33 tahun yang lalu, tanggal 15 Mordad 1366 HS, Marsekal Muda Abbas Babai gugur syahid dalam Perang Delapan Tahun.
Marsekal Muda Abbas Babai lahir di kota Qazvin pada 1329 HS dan di tahun 1348 ia memasuki Sekolah Tinggi Penerbangan Angkata Udara. Setelah menyelesaikan pendidikannya ia kemudian melanjutkannya di Amerika dan berhasil dilaluinya dengan memuaskan. Syahid Babai dengan komitmen dan profesionalismenya akhirnya diangkat menjadi komandan pangkalan udara kedelapan Isfahan. Ia lebih banyak mengikuti operasi-operasi udara dan memiliki 3 ribu jam terbang.
Syahid Babai dengan semangat mati syahid disertai keberanian dan pengorbanan semua ini ditunjukkan dalam Perang Delapan Tahun. Aksi-aksi heroiknya memberikan catatan baru bagi sejarah angkatan udara dan di dua tahun dari akhir hidupnya ia berhasiul melaksanakan lebih dari 60 tugas yang dibebankan kepadanya dengan penuh keberhasilan.
Pilot pemberani ini akhirnya pada 15 Mordad 1366 HS yang bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha dalam sebuah operasi di luar negeri mereguk cawan syahadah. Ia dikebumikan di kota kelahirannya Qazvin. Ketika syahid ia berpangkat Komandan Operasi Angkatan Udara Republik Islam Iran.
Allamah Sayid Arif Husain Husaini Gugur Syahid
32 tahun yang lalu, tanggal 5 Agustus 1988, Allamah Sayid Arif Husain Husaini, salah seorang ulama terkemuka dan pejuang Pakistan, gugur syahid akibat serangan teroris.
Arif Husaini dilahirkan dalam sebuah keluarga yang relijius dan beliau kemudian menuntut ilmu ke Irak. Di Irak, Arif Husaini sempat bertemu dengan Imam Khomeini yang tengah menjalani masa pengasingan dan ia banyak mengenal pemikiran-pemikiran revolusi Imam Khomeini.
Ketika Revolusi Islam di Iran mencapai puncaknya, Arif Husaini juga hadir di Iran dan bergabung bersama rakyat Iran untuk berjuang menggulingkan rezim Syah Pahlevi yang despotik. Akibatnya, Rezim Syah mengusir Arif Husaini kembali ke Pakistan. Di tanah airnya, Arif Husaini aktif dalam penyebaran ajaran Islam, teruatama dalam upaya menciptakan persatuan di antara berbagai mazhab di Pakistan. Namun, perjuangannya terhenti karena dibunuh oleh teroris yang menginginkan terjadinya perselisihan terus-menerus di tengah kaum Muslimin Pakistan.