Lintasan Sejarah 19 Agustus 2020
-
Lintsan Sejarah 19 Agustus 2020
Hari ini, Rabu 19 Agustus 2020 bertepatan dengan 29 Dzulhijjah 1441 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 29 Mordad 1399 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Ibnu Khayat, Ahli Nahwu Meninggal
1121 tahun yang lalu, tanggal 29 Dzulhijjah 320 HQ, Abu Bakar Muhammad bin Ahmad Khayat, seorang ahli hadis dan ulama besar ilmu nahwu, meninggal dunia.
Beliau dilahirkan di kota Samarkand di timur laut Iran, yang kini menjadi wilayah dari Uzbekistan. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar di tanah kelahirannya, Ibnu Khayat pergi ke Irak untuk melanjutkan pendidikan. Ibnu Khayat menimba ilmu di berbagai kota Irak yang kala itu merupakan pusat keilmuan dunia Islam.
Di antara karya-karya peninggalan Ibnu Khayat berjudul "Ma'aniy Al-Quran", "al-Mujaz fin-Nahwi", dan "an-Nahwul Kabir".

Gencatan Sejata Iran-Irak
32 tahun yang lalu, tanggal 29 Mordad 1367 HS, diumumkan gencatan sejata antara Iran dan Irak oleh PBB setelah delapan tahun berlangsung perang yang dipaksakan.
Gencatan senjata ini merupakan salah satu poin dari resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 598. Setelah revolusi Islam menang di Iran, kekuatan-kekuatan besar dunia merasa bahwa kepentingannya di Iran terancam. Mereka juga mengkhawatirkan terjadinya kebangkitan rakyat di kawasan Timur Tengah. Oleh karena itu, mereka melakukan berbagai upaya untuk menggulingkan pemerintahan Islam Iran. Akhirnya, Saddam Husain didorong maju oleh Barat, terutama AS, untuk menyerang Iran.
Pada tahun 1980, Irak memulai serangannya terhdap Iran. PBB kemudian mengeluarkan resolusi agar kedua pihak melakukan gencatan senjata. Namun, dalam resolusi itu tidak disebutkan sama sekali kecaman atas agresi Irak dan tuntutan agar pasukan Irak mundur sesegera mungkin dari wilayah Iran. Setelah akhirnya pasukan Iran dengan penuh keimanan dan kekuatan memukul mundur Irak, PBB terpaksa mengeluarkan resolusi nomor 598 tersebut dan gencatan senjata kedua negara resmi diumumkan.

Kudeta Terhadap Presiden Gorbachev
29 tahun yang lalu, tanggal 19 Agustus 1991, sekelompok militer Uni Soviet di bawah pimpinan Genadi Yanayev, melakukan kudeta terhadap Presiden Gorbachev.
Para pelaku kudeta ini berkeinginan untuk mengakhiri reformasi Gorbachev dan menghalangi terpecah-pecahnya Uni Soviet. Pada saat terjadinya kudeta, Gorbachev sedang berada di kepulauan Krim di tepi laut Hitam.
Boris Yeltsin yang saat itu menjadi presiden negara bagian Rusia dengan dukungan Barat dan rakyat membungkam kudeta tersebut. Digagalkannya kudeta ini membuat kekuasaan Yeltsin semakin besar dan keruntuhan Uni Soviet semakin cepat.