Lintasan Sejarah 4 September 2020
-
4 September 2020
Hari ini, Jumat 4 September 2020 bertepatan dengan 15 Muharam 1441 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 14 Shahrivar 1399 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Ibn Sakan Meninggal dunia
1139 tahun yang lalu, tanggal 15 Muharram 303 HQ, Ibn Sakan, ilmuan dan ahli hadis terkenal abad ke empat hijriah meninggal dunia.
Ia lahir pada tahun 294 hijriah di kota Baghdad dan melakukan banyak perjalanan dalam rangka menimba ilmu pengetahuan. Di Khorasan, Irak, Syam dan Mesir beliau mengumpulkan dan mencatat hadis, sehingga akhirnya memilih untuk menetap di Mesir.
Ia banyak memperoleh riwayat dan hadis karena melakukan kunjungan ke berbagai negeri Islam dan berjumpa dengan para perawi hadis. Di antara karya pentingnya ialah Al Huruf Fis Shahabah yang membahas tentang sejarah para sahabat nabi.
Geronimo Menyerah ke Tangan AS
134 tahun yang lalu, tanggal 4 September 1886, kepala suku Indian Apache menyerah ke pasukan AS. Selama 30 tahun, Geronimo berjuang memimpin sukunya dalam mempertahankan wilayah mereka dari ekspansi Amerika.

Suku Apache pun, untuk tujuan yang sama, juga berperang melawan Meksiko.
Setelah puluhan tahun bertempur, Geronimo merasa sudah lelah dan pasukannya pun kalah jumlah. Maka, pada 4 September 1886, dia secara resmi menyatakan menyerah kepada pasukan kolonial Amerika di bawah pimpinan Jenderal Nelson Miles.
Dengan demikian, Geronimo adalah pejuang terakhir Suku Indian yang takluk di bawah kekuasaan AS. Penyerahan ini pun mengakhiri masa Perang Suku Indian di kawasan barat daya negeri itu.
Ayatullah Sayid Mahmoud Shahroudi Wafat
46 tahun yang lalu, tanggal 14 Shahrivar 1353 HS, Ayatullah Sayid Mahmoud Shahroudi meninggal dunia di usia 91 tahun dan dikebumikian di Karbala.

Ayatullah Sayid Mahmoud Shahroudi lahir di kota Shahroud sekitar tahun 1362 HS. Pada awalnya, beliau dididik langsung oleh ayahnya, Sayid Ali dan setelah itu beliau pergi ke kota Khorasan. Ketika berusia 27 tahun, beliau melanjutkan pendidikan agamanya ke kota Najaf, Irak.
Di kota Najaf, Ayatullah Shahroudi belajar fiqih dan ushul fiqih untuk tingkat mujtahid kepada Ayatullah Akhond Khorasani, Dhiya ad-Din Iraqi dan Sayid Abolhassan Isfahani, sehingga mencapai tingkat mujtahid. Beliau kemudian mulai memberikan kuliah-kuliah keagamaannya selama kurang lebih 50 tahun.
Pasca wafatnya Ayatullah Abolhassan Isfahani, banyak rakyat yang bertaklid kepada Ayatullah Shahroudi. Namun setelah meninggalnya Ayatullah Boroujerdi dan Hakim, beliau kemudian menjadi salah satu marji taklid terbesar dunia Syiah. Di masa serangan pasukan reza Shah ke Madrasah Feiziyah, Qom, beliau mengeluarkan kecaman dan menentang perlakuan itu.
Ayatullah Shahroudi meninggal banyak karya ilmiah termasuk menuliskan kuliah-kuliah Ayatullah Dhiya ad-Din Iraqi dan Mirza Naini. Beliau juga menuliskan catatan pinggir untuk kita al-‘Urwah al-Wutsqa dan Dzakhirah al-Mukminin. Selain itu beliau juga mendidik banyak murid yang dikemudian hari menjadi ulama besar seperti Ayatullah Sayid Mohammad Shahroudi, Sheikh Javad Tabrizi, Sayid Morteza Firuzabadi, Sayid Jafar Muravvij Shoushtari, Sheikh Mohammad Reza Rezvani Khomeini dan lain-lain.