Sep 09, 2020 16:37 Asia/Jakarta

Tak lama setelah Arab Saudi mengeluarkan izin penerbangan komersial rezim Zionis Israel melintasi ruang udaranya untuk menuju Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain juga mengizinkan ruang udaranya dilintasi semua penerbangan pulang-pergi antara Palestina pendudukan (Israel) dan Uni Emirat Arab (UEA).

Menurut Kementerian Transportasi dan Telekomunikasi Bahrain, izin tersebut diberikan setelah adanya permintaan otoritas penerbangan sipil di UEA. Otoritas tersebut merupakan sebuah federasi dari tujuh kerajaan syekh yang tinggal di Abu Dhabi dan Dubai.

Pada akhir Agustus 2020, menantu sekaligus penasihat senior Presiden Amerika Serikat Donald Trump Jared Kushner mengunjungi UEA bersama delegasi tingkat tinggi rezim Zionis dengan menumpang penerbangan komersial perdana antara Israel dan UEA.

Penerbangan pertama itu melintasi zona udara Arab Saudi, di mana hal ini menandakan bahwa rezim Al Saud telah memberikan persetujuan atas kesepakatan normalisasi hubungan antara UEA dan rezim Zionis yang dimediasi oleh AS.

Penerbangan Israel-UEA kemungkinan dapat mengambil rute yang sama dan menghindari perjalanan melalui Teluk Persia.

UEA telah secara terbuka mengumumkan hubungan resminya dengan Israel pada Kamis, 13 Agustus 2020. Dalam pernyataan bersama Trump, Perdana Menteri rezim Zionis Benjamin Netanyahu, dan Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed Al Nahyan, mengklaim bahwa normalisasi hubungan UEA dan Israel "diharapkan akan memajukan upaya mewujudkan perdamaian di Timur Tengah."

UEA dan Israel berencana untuk bertukar kedutaan dan duta besar. Dengan kesepakatan ini, UEA menjadi negara Arab ketiga yang membuka hubungan diplomatik dengan Israel, setelah Mesir dan Yordania, masing-masing pada 1979 dan 1994. Hubungan resmi UEA dan Israel telah menuai kecaman luas di dunia Islam.

Palestina menentang keras kesepakatan normalisasi tersebut dan memperkecil kemungkinan pembicaraan damai dengan Israel yang hampir kandas.

Bahrain memiliki komunitas Yahudi yang bersejarah. Negara ini juga menampung armada ke-5 Angkatan Laut AS dan pangkalan Angkatan Laut Inggris.

Pada 2017, Bahrain perlahan-lahan mendorong hubungan baik dengan Israel. Saat itu, dua rabi yang berbasis di AS mengatakan Raja Hamad bin Isa Al Khalifa yang mempromosikan gagasan untuk mengakhiri boikot Israel oleh negara-negara Arab. (RA)