Hormati Aksi Berani Bushnell, Demonstrasi Anti-Israel Pecah di AS ​
(last modified Wed, 28 Feb 2024 05:09:24 GMT )
Feb 28, 2024 12:09 Asia/Jakarta

Masyarakat kota Washington dan Los Angeles berdemonstrasi untuk menghormati tentara Amerika Serikat yang melakukan aksi membakar dirinya sebagai bentuik protes terhadap berlanjutnya klejahatan rezim Zionis kepada rakyat Palestina. ​

Aaron Bushnell, 25 tahun, anggota aktif Angkatan Udara AS memprotes dukungan Gedung Putih terhadap genosida yang dilakukan Israel terhadap Palestina di jalur Gaza di depan kedutaan rezim Zionis.

Dia membakar dirinya sendiri di Washington, dan meninggal setelah dipindahkan ke rumah sakit, karena luka bakar yang parah.

 

 

Dalam video Bushnell yang diposting di media sosial, anggota Angkatan Udara AS ini berkata, "Saya tidak akan lagi menjadi bagian dari genosida."

 

Saluran TV Al-Mayadeen di akun jejaring sosial X memposting gambar-gambar unjuk rasa protes terhadap kematian seorang tentara Amerika yang mendukung Palestina dan menentang genosida yang dilakukan Israel di jalur Gaza. 

Saluran Fox 5 juga menayangkan gambar unjuk rasa para pendukung Palestina di lokasi aksi bakar diri perwira Angkatan Udara AS di depan kedutaan Israel di Washington.

Tekanan meningkat terhadap pemerintah AS untuk mendukung gencatan senjata total di Jalur Gaza, meskipun presiden Joe Biden menolaknya.

Kini, pemerintah Amerika Serikat berusaha mengurangi tekanan opini publik di negaranya dan dunia akibat partisipasi langsung Washington dalam aksi genosida rezim Zionis terhadap rakyat Palestina.

Sebelumnya, pada Selasa pekan lalu, Amerika Serikat untuk ketiga kalinya memveto resolusi mengenai gencatan senjata segera di Jalur Gaza dengan tujuan mendukung kejahatan rezim Zionis. 

Kejahatan rezim Zionis terhadap Palestina telah memicu reaksi di seluruh belahan dunia. Masyarakat, pemerintah dan lembaga internasional menyerukan dukungan terhadap rakyat Palestina yang tertindas.

Sejak Oktober 2023, rezim Zionis yang didukung penuh negara-negara Barat, melancarkan pembantaian besar-besaran di Jalur Gaza dan Tepi Barat terhadap rakyat Palestina yang tidak berdaya dan tertindas.

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, sejak awal serangan rezim Zionis di Jalur Gaza, sekitar 30.000 warga Palestina, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak gugur, dan sekitar 70.000 warga Palestina terluka.