INSTEX: Substansi, Pasang Surut dan Prospeknya (1)
-
INSTEX
Kesepakatan nuklir Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA) diumumkan pada bulan Juli 2015 di Wina antara kelompok 5 + 1 dan implementasinya dimulai bulan Januari 2016. Lembaga internasional yang mengawasi pelaksanaan kewajiban JCPOA Iran adalah Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang telah mengumumkan komitmen penuh Iran kepada perjanjian ini.
Dengan mencermati penarikan diri Amerika Serikat pada Mei 2018 dari JCPOA, negara-negara Eropa telah memfokuskan upaya mereka untuk mempertahankan Iran agar tetap berada pada perjanjian ini. Uni Eropa dan Troika Eropa (Jerman, Perancis, dan Inggris) melihat JCPOA sebagai contoh perjanjian multilateral yang telah membantu menjaga perdamaian dan keamanan internasional.
Dari perspektif Troika Eropa, pendekatan AS terhadap Iran benar-benar bertentangan dengan peraturan dan regulasi internasional, yang membahayakan perdamaian dan keamanan regional dan global serta meningkatkan risiko konfrontasi. Jadi, tidak seperti permintaan AS dan unilateralisme Washington, yang selalu menabuh genderang pembatalan JCPOA dan memperketat tekanannya pada Iran, negara-negara Eropa ingin mempertahankan perjanjian yang sangat penting ini.
Setelah kunjungan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Jawad Zarif ke Brussels pada 15 Mei 2018, setelah penarikan diri pemerintah Trump dari JCPOA, sebuah pernyataan 9 butir dikeluarkan oleh anggota Troika Eropa anggota JCPOa yang kemudian dibacakan Mogherni dalam sebuah pertemuan dengan Zarif. Pernyataan itu mengyinggung perlunya mempertahankan dan memperdalam hubungan ekonomi dengan Iran, berlanjutnya penjualan minyak, gas dan produk petrokimia, transaksi perbankan dengan Iran, kerjasama di bidang transportasi, penciptaan jalur kredit khusus di bidang keuangan, perbankan, asuransi dan bisnis yang bertujuan memfasilitasi kerja sama ekonomi dan keuangan, termasuk melalui dukungan praktis dari investasi komersial, penyelesaian dan implementasi nota kesepahaman dan kontrak antara perusahaan-perusahaan Eropa dan Iran, investasi yang lebih besar di Iran, dukungan untuk para aktivis ekonomi Eropa di Iran, dan lain-lain.
Selanjutnya, pada 25 September 2018, di sela-sela sidang Majelis Umum PBB ke-73 di New York, menteri luar negeri Iran dan kelompok 4 + 1 bersama dengan Mogherini mengadakan pertemuan dan di akhir pertemuan itu Mogherini dan Zarif membacakan pernyataan berisikan 12 butir. Mogherni mengumumkan bahwa Uni Eropa berkomitmen untuk memenuhi kewajibannya pada JCPOA, serta menciptakan saluran untuk kelanjutan ekspor minyak Iran, serta perdagangan dengan Iran. Dia berpendapat bahwa saluran pembayaran khusus untuk melakukan bisnis dengan Iran akan membantu ekspor minyak, transaksi perbankan dan ekspor. Pada faktanya, negara-negara Eropa mengklaim telah memusatkan perhatian mereka pada upaya menciptakan mekanisme untuk mengurangi efek sanksi AS dan kelanjutan perdagangan dengan Iran.
Salah satu langkah ini adalah INSTEX (Instrument in Support or Trade Exchanges), yang dikenal sebagai "Mekanisme Keuangan Khusus Eropa dan Iran". INSTEX atau mekanisme untuk mendukung perdagangan Iran dan Eropa ini adalah instrumen keuangan khusus yang didirikan oleh Jerman, Perancis dan Inggris pada 31 Januari 2019 untuk memfasilitasi perdagangan non-dolar dengan Iran. Para menteri luar negeri Troika Eropa mengumumkan bahwa INSTEX telah terdaftar secara resmi.
Tiga menteri luar negeri Eropa dalam sebuah pernyataan bersama mengumumkan, "Perancis, Jerman dan Inggris, dalam mengejar komitmen serius mereka dan melanjutkan upaya untuk mempertahankan Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA) yang telah diakui oleh resolusi Dewan Keamanan 2231, menciptakan "instrumen dukungan perdagangan". Alat ini adalah saluran khusus untuk memfasilitasi perdagangan yang sah antara agen ekonomi di Eropa dan Iran.
INSTEX, setidaknya di atas kertas, memungkinkan perusahaan-perusahaan Eropa untuk berdagang dengan Iran tanpa risiko sanksi oleh Amerika Serikat. Pada 31 Januari 2019, untuk mengimplementasikan masalah ini, sebuah perusahaan dengan modal sebesar 3.000 euro didirikan di Paris dan telah terdaftar. Mekanisme instrumen keuangan khusus ini sedemikian rupa sehingga dilakukan antara eksportir dan importir dari satu negara Eropa tanpa hubungan keuangan langsung dengan Iran.
Menurut pernyataan bersama itu, INSTEX akan mendukung perdagangan yang sah dengan Iran, dengan fokus pada sektor-sektor yang paling penting bagi rakyat Iran (seperti obat-obatan, barang-barang medis dan produk pertanian dan makanan). Eropa mengklaim bahwa mekanisme tersebut dalam jangka panjang akan terbuka untuk pelaku ekonomi dari negara ketiga yang ingin berdagang dengan Iran, dan tiga negara Eropa juga akan memeriksa bagaimana hal ini akan dicapai.
Bahkan, rencananya INSTEX akan menciptakan barter uang lewat impor dan ekspor Iran ke Eropa dan uang importir akan diserahkan kepada eksportir. Entitas ISTEX dan perusahaan Iran terkait akan bertindak sebagai entitas perantara untuk menyelesaikan debitur dan perusahaan kreditor di kedua sisi. Dengan demikian, dalam struktur INSTEX, sebenarnya tidak ada transfer uang. Sementara itu, Iran telah berulang kali mengumumkan kepada pihak Eropa bahwa INSTEX tidak mungkin tanpa kredit. Diperkirakan bahwa mekanisme ini pada langkah pertama dalam perdagangan barang-barang pokok (makanan dan Kedokteran), tetapi secara bertahap akan memperluas jangkauannya
Markas INSTEX di Paris, Virginia, dimiliki oleh Per Fischer, mantan Direktur Commerzbank. Tujuan utama dari penciptaan saluran keuangan khusus ini adalah untuk memberikan fasilitas kepada perusahaan-perusahaan kecil dan menengah Eropa untuk mempertahankan saluran keuangan tradisional mereka dengan Iran. Pada 11 Maret 2016, Fischer melakukan perjalanan ke Tehran untuk bertemu dengan para pejabat Iran untuk melakukan penjajakan tentang pengoperasian INSTEX sesegera mungkin. Norman Lamont, ketua Kamar Dagang Inggris dan Iran menilai peluncuran kanal keuangan ini menjadi bukti Eropa telah mempertahankan posisinya meskipun ada tekanan dari Amerika Serikat.
Iran juga mengambil langkah yang sama dengan membentuk "Mekanisme Khusus Perdagangan dan Pendanaan Iran dan Eropa" yang dikenal dengan STFI sejajar dengan INSTEX dan telah didaftarkan pada 22 April 2019 oleh Ali Asghar Noori, di Tehran. Aktivitas perusahaan ini mencakup semua transaksi komersial yang disebutkan dalam undang-undang perdagangan, termasuk pembelian, penjualan, ekspor dan impor yang telah diumumkan. Pada bulan Maret 2019, kepala Bank Sentral Iran mengumumkan bahwa mekanisme tersebut sejalan dengan saluran yang diperkenalkan oleh tiga negara Eropa, yang disebut "Mekanisme khusus untuk pembiayaan dan perdagangan"akan segera didaftarkan di Tehran.
Bukan hanya Iran, tetapi beberapa pakar dan politisi Eropa juga skeptis dengan kemampuan Eropa untuk mengeksekusi ini. Dalam hal ini, Deutsche Welle menggambarkan INSTEX yang dibuat oleh Jerman, Perancis dan Inggris untuk memfasilitasi perdagangan dengan Iran, sebagai bubuk mesiu yang basah dan menulis bahwa mekanisme ini terbatas pada obat-obatan dan makanan yang tidak termasuk sanksi Amerika Serikat. Selain itu, hanya beberapa juta euro telah disuntikkan ke INSTEX, sehingga perusahaan-perusahaan Eropa dapat mengekspor barang ke Iran tanpa pertukaran uang langsung.
Menurut beberapa analis, bahkan jika, menurut Uni Eropa dan Troika Eropa, dimensi dari mekanisme keuangan dan komersial ini berkembang, itu akan gagal mencegah kerusakan serius pada ekonomi Iran. Seorang analis Barat mengatakan, "Dalam tahapan ini, INSTEX, bahkan belum mendekati menjadi mekanisme yang berarti untuk mempertahankan pertukaran kemanusiaan antara Iran dan Eropa." Menurutnya, untuk membawa Iran kembali ke kondisi ekonomi selama kesepakatan nuklir JCPOA, harusnya miliaran euro telah masuk ke dalam mekanisme ini. Pada saat yang sama, masuk dan dukungan anggota lain dari kelompok 4 + 1, yaitu Cina dan Rusia dalam mekanisme ini sangat penting.
Iran ingin memperluas ISTEX untuk menutupi pertukaran minyak, namun permintaan resmi dan legal Tehran ini tidak diperhatikan Eropa yang secara alami mendapat tanggapan Iran. Menurut Suzanne Maloney, analis urusan Iran di lembaga Brookings, "Iran dengan melewati batasan tertentu JCPOA berusaha untuk mengukur respon Amerika Serikat dan para pemangku kepentingan lainnya. Ini adalah cara yang sangat efektif untuk mengukur ketidakamanan Amerika Serikat dan menyetujui beberapa tingkat urgensi dengan pihak lain."
Iran menuduh Uni Eropa bukan saja tidak mengimplementasikan dengan benar, tetapi juga struktur keuangan Eropa untuk mengurangi dampak negatif dari sanksi AS, INSTEX tidak memiliki kekhususan yang diperlukan dalam hal ini dan harus mendukung JCPOA lebih kuat, bahkan dengan memperkuat INSTEKS akan menyediakan kapasitas yang diperlukan untuk transaksi minyak. Dengan cara ini, harus dikatakan bahwa mekanisme keuangan Iran dan Eropa, hingga hari ini, lebih dari sekadar kesepakatan politik daripada mekanisme ekonomi yang berubah menjadi arena adu kekuatan antara Eropa dan Amerika Serikat.
Rusia baru-baru ini mengumumkan kesiapannya untuk bergabung dengan INSTEX, tetapi kemudian Rusia mengumumkan bahwa Moskow akan terus berdagang dengan Iran setelah penarikan diri Amerika Serikat dari JCPOA dan dengan demikian tidak melihat perlunya keterlibatan komersial dan keuangan dengan Iran dalam kerangka INSTEX. Namun, para pejabat senior Eropa memiliki ide seleain ini. Di antaranya, Nathalie Tocci, penasihat Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Federica Mogherini, mengklaim bahwa jika Rusia dapat membantu, interaksi minyak dapat ditambahkan ke mekanisme ini.
Realisasi ide ini tentu akan memancing kemarahan Amerika Serikat. Tentu saja, dalam pandangan Moskow, implementasi janji-janji Eropa tentang Intex dan tindakan negara-negara untuk berdagang dengan Iran merupakan langkah dalam menghadapi tindakan arogan dan sepihak AS di arena internasional.
Washington telah berulang kali mengancam Uni Eropa bahwa perusahaan-perusahaan yang bermitra dengan INSTEX akan dikenai sanksi. Menurut Andrew Schweitzer, pakar bisnis, "Untuk Amerika Serikat, menambahkan minyak ke INSTEX akan menjadi deklarasi independensi Eropa. Eropa dapat mempertahankan independensi politik dan ekonominya, tetapi ia juga harus mampu menahan pukulan dari Amerika Serikat."
Pada akhirnya, perusahaan-perusahaan menengah dan kecil Eropa paling diuntungkan dari mekanisme INSTEX, tetapi perusahaan-perusahaan besar Eropa yang berada di bawah pantauan Washington tidak mengambil risiko melakukan transaksi dengan Iran. Sekalpun Uni Eropa berharap, selain tiga negara Jerman, Perancis, dan Inggris, yang merupakan anggota utama INSTEX, negara-negara lain Eropa juga bergabung dengan mekanisme ini.
Dalam hal ini, tujuh negara Eropa, Austria, Belgia, Finlandia, Belanda, Slovenia, Spanyol dan Swedia, di akhir Juni 2019 selain menyatan dukungan terhadap JCPOA, mengumumkan bahwa mereka akan bergabung dengan INSTEX. Belanda juga berencana untuk menambah pemegang saham INSTEX. Dengan demikian, jumlah negara yang ingin bergabung dengan mekanisme ini untuk berdagang dengan Iran akan meningkat. Pihak Eropa yang bertanggung jawab untuk mengawasi implementasi JCPOA, yakni Helga Schmid, juga mendesak implementasi INSTEX.
Schmid mengatakan, "INSTEX sekarang sudah beroperasi dan transaksi pertama sedang berlangsung, dengan lebih banyak anggota dari Uni Eropa yang akan bergabung." Terlepas dari klaim ini, transaksi dalam sistem INSTEX masih bersifat uji coba dan sangat terbatas, sementara pada dasarnya tidak jelas apakah lembaga keuangan atau bank pelaku pertukaran keuangan ini bank atau lembaga keuangan yang mana.