Hari Kesehatan Dunia 2020; Dukungan untuk Perawat dan Bidan
(last modified Sun, 05 Apr 2020 13:30:19 GMT )
Apr 05, 2020 20:30 Asia/Jakarta
  • Hari Kesehatan Sedunia 2020
    Hari Kesehatan Sedunia 2020

Tanggal 7 April setiap tahun diperingati sebagai Hari Kesehatan Dunia. Slogan peringatan Hari Kesehatan Sedunia tahun 2020 adalah “Dukungan untuk Perawat dan Bidan”. Hal ini ditujukan untuk menghormati kerja para perawat dan bidan, serta mengingatkan para politikus dunia tentang peran penting perawat dan bidan dalam menjaga kesehatan dunia.

Pada Juni 1948, Organisasi Kesehatan Dunia, WHO menggelar pertemuan Majelis Kesehatan Dunia yang pertama di Jenewa, Swiss yang dihadiri lebih dari 61 perwakilan negara dunia, dan memutuskan tanggal 7 April sebagai Hari Kesehatan Sedunia yang mulai diperingati sejak tahun 1950.
 
Hari Kesehatan Sedunia tahun 2020 mengusung tema dukungan untuk perawat dan bidan karena peran vital mereka menjaga kesehatan dunia. Perawat dan para petugas medis lainnya adalah garda depan dalam perang melawan Virus Corona. Mereka memberikan pelayanan perawatan dan pengobatan berkualitas tinggi, mereka juga bertugas memberikan penjelasan dan menjawab pertanyaan masyarakat, dan di beberapa kasus mereka bahkan mengumpulkan informasi untuk kajian klinis.
 
Sederhananya, jika tidak ada perawat, maka mungkin wabah penyakit Covid-19 tidak akan pernah bisa teratasi. Salah satu tujuan terpenting berdirinya WHO adalah melaksanakan fungsi koordinasi dan meningkatkan kesehatan publik di seluruh penjuru dunia. WHO didirikan atas pengesahan PBB pada tahun 1945, dan anggaran dasarnya disahkan oleh Majelis Umum PBB setahun kemudian yaitu tahun 1946, dan mulai dilaksanakan pada 7 April 1948.
 
WHO bertugas membimbing dan mengkoordinasikan peningkatan kesehatan masyarakat dunia dalam kerangka program PBB. Para pakar WHO sudah menyusun serangkaian standar kesehatan, dan membantu negara-negara yang menghadapi masalah dalam memenuhi standar tersebut. Menurut definisi WHO, kesehatan adalah sebuah kondisi jasmani, psikis, sosial yang nyaman, bukan sekadar tidak sakit atau kelemahan.
 
Kesehatan manusia untuk meraih kedamaian dan keamanan merupakan hal yang sangat penting, dan keduanya hanya bisa diraih dengan tingkat kerja sama paling tinggi antara masyarakat dan pemerintah. Selain itu, berdasarkan konvensi WHO penerapan standar tertinggi yang mungkin diakses di bidang kesehatan, merupakan salah satu hak manusia paling dasar tanpa memperhatikan ras, keyakinan, aliran politik, kondisi ekonomi atau kedudukan sosial.
 
Hari Kesehatan Sedunia yang diperingati setiap tahun merupakan peluang untuk menarik perhatian masyarakat internasional terhadap masalah kesehatan global, dan WHO bersama negara-negara dunia mengkaji setiap perkembangan di tingkat internasional, regional dan lokal.
 
Pemerintah dan organisasi-organisasi non-pemerintah mengakui Hari Kesehatan Sedunia, kepentingan dan prestasi yang dicapainya bagi kesehatan umum. Mereka selalu mengumumkan dan mendukung aktivitas di bidang kesehatan termasuk Majelis Kesehatan Dunia. WHO setiap tahun selalu mengusung tema khusus dalam memperingati Hari Kesehatan Sedunia dengan maksud untuk memberikan penyadaran publik, dan memusatkan langkah serta aktivitasnya.
 
WHO mengumumkan, peringatan Hari Kesehatan Sedunia tahun 2020 mengusung tema memperkuat peran perawat dan bidan dalam kesehatan dunia, oleh karena itu tahun ini dinamai tahun perawat. Florence Nightingale yang lahir di Florence, Italia pada 12 Mei 1820 adalah pelopor perawat modern. Perawat ini dikenal sebagai Bidadari Berlampu karena jasanya mengumpulkan korban perang Krimea tanpa rasa takut. Perawatan kesehatan yang dilakukannya diyakini telah menurunkan tingkat kematian dalam perang Krimea hingga dua pertiganya.
 
Dewasa ini dikarenakan meningkatnya penyakit tidak menular, pertumbuhan cepat populasi penduduk lanjut usia, meningkatnya biaya hidup, dan bertambahnya harapan masyarakat atas bidang kesehatan, maka gerakan ke arah pelayanan kesehatan publik menjadi hal yang urgen. Dewan Perawat Internasional, ICN dengan anggota lebih dari 130 negara, dan 20 juta perawat, merupakan salah satu organisasi internasional terbesar yang memperhatikan peran perawat dalam meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit dan merupakan poros utama kesehatan.
 
Profesi perawat sejak tahun-tahun pertama dibentuknya WHO selalu menjadi prioritas dan perhatian WHO. Menurut Dr. Halfdan T. Mahler yang pernah tiga kali menjabat direktur jenderal WHO, jika jutaan perawat berkumpul di ribuan lokasi, mereka dapat menjadi kekuatan efektif untuk memberikan perawatan kesehatan pertama sehingga menciptakan perubahan signifikan.
 
Peran perawat adalah memberikan perawatan kesehatan pertama untuk meningkatkan kesehatan, mencegah dan mengontrol penyakit. Namun sekarang lebih dari setengah penduduk dunia tidak mendapat pelayanan kesehatan publik semesta. Perlindungan Kesehatan Semesta atau Universal Health Coverage, UHC artinya adalah semua orang dan masyarakat dapat menerima pelayanan kesehatan yang dibutuhkannya tanpa harus terhambat masalah finansial. 
 
Majelis Kesehatan Dunia tahun 2020 menetapkan tahun 2020 sebagai tahun perawat dan bidan internasional. Tema peringatan Hari Kesehatan Sedunia tahun ini juga mendukung perawat dan bidan. Di tahun 2020, WHO bermaksud menonjolkan peran vital perawat dan bidan dalam menjaga kesehatan di seantero dunia, dan mendesak penguatan tenaga perawat dan bidan.
 
Florence Nightingale

 

Dirjen WHO mengatakan tahun 2020 juga bertepatan dengan ulang tahun ke 200, Florence Nightingale, sehingga penamaan tahun ini sebagai tahun perawat dan bidan diharapkan membuka kesempatan berharga untuk semakin menghormati peran perawat dalam kesehatan dunia.
 
Perawat dan bidan tidak bisa dipungkiri memainkan peran vital dalam memberikan pelayanan kesehatan. Mereka rela mengorbankan diri untuk menjaga kesehatan kaum ibu, anak-anak, orang lanjut usia, dan secara umum seluruh lapisan masyarakat. Terkadang perawat juga harus menjadi orang pertama atau satu-satunya sumber untuk memenuhi kebutuhan kesehatan sebuah masyarakat.
 
Dunia untuk mencapai program Perlindungan Kesehatan Semesta, UHC hingga tahun 2030 membutuhkan setidaknya 9 juta perawat dan bidan baru. Selain itu harus diperhatikan juga pencapaian target lain seperti menciptakan gelombang apresiasi publik atas pelayanan perawat dan bidan, serta peran mereka dalam memberikan pelayanan kesehatan, meningkatkan kedudukan sosial perawat dan bidan di tengah tenaga medis lainnya, serta mempercepat dukungan dan investasi di bidang keperawatan dan kebidanan.
 
Menurut Ketua ICN, Annette Kennedy, pihaknya meminta semua komunitas kesehatan, pemerintah dan masyarakat umum untuk membantu meningkatkan kedudukan perawat dalam tahun perawat ini. Sementara itu, Howard Cotton, CEO ICN, meyakini tahun 2020 merupakan titik balik bagi visi baru terhadap perawat sehingga di masa depan para perawat dapat dipandang sesuai dengan kedudukan mereka yang sebenarnya dalam menyejahterakan dan menyehatkan masyarakat.
 
Buku hari perawat internasional 2020 yang akan diterbitkan mencakup sumber penting yang bisa membantu para perawat untuk berdialog dengan pemerintah membicarakan penambahkan investasi di bidang keperawatan, dan meningkatkan kesadaran publik terhadap bidang ini. Semua langkah ini sangat diperlukan untuk mencapai Perlindungan Kesehatan Semesta atau UHC. 
 
Di seluruh dunia, 70 persen tenaga medis dan sosial adalah perempuan. Para perawat dan bidan mendominasi bidang ini. Mereka memainkan peran kunci di semua tempat termasuk saat terjadi wabah penyakit, kondisi tidak stabil, masa perang dan konflik. Akses kesehatan bagi semua orang tergantung pada ketersediaan yang cukup akan tenaga perawat yang dilatih dengan baik, dan mendapat dukungan yang tepat. Para perawat layak mendapat gaji sesuai dengan pelayanan yang diberikan, dan mendapat penghormatan serta apresiasi.
 
Perawat dan bidan menjalin hubungan dekat dengan pasiennya berlandaskan kepercayaan. Mereka tahu, informasi lengkap atas kondisi kesehatan pasien dapat membantunya memberikan pelayanan perawatan terbaik dan menghemat biaya. Mereka juga tahu bahwa kebiasaan, budaya dan aturan setiap komunitas masyarakat sangat menentukan keberhasilan mereka dalam menghadapi sebuah wabah penyakit.
 
Investasi dan perhatian lebih besar kepada para bidan yang menjaga ibu dan bayi, juga memainkan peran penting dalam pengelolaan keluarga, mungkin saja bisa mencegah lebih dari 80 persen angka kematian ibu, bayi dan kasus keguguran. Saat seorang atau sekelompok bidan yang sejak awal kehamilan hingga masa pasca kelahiran terus merawat ibu, hampir seperempat kasus kelahiran prematur dapat dicegah.
 
Sebagian besar negara dunia harus lebih bekerja keras untuk meyakinkan bahwa perawat dan bidan dapat bekerja dalam lingkungan kerja yang aman, dan mendapat penghormatan dari sejawatnnya serta masyarakat, selain itu pekerjaan mereka juga harus dianggap setara dengan keahlian lain di bidang perawatan kesehatan.
 
Percepatan investasi di bidang pendidikan keperawatan dan kebidanan, perekrutan tenaga perawat profesional lebih banyak, investasi di bidang keahlian manajemen perawat dan bidan, memposisikan perawat dan bidan di pusat perawatan kesehatan, mendukung perawat dan bidan dalam memberikan informasi kesehatan dan mencegah penyakit, adalah lima hal yang harus sangat diperhatikan.
 
Tenaga medis perempuan berada di barisan pertama dalam melawan penyebaran Virus Corona. Di kota Shanghai, Cina, lebih dari 90 persen perawat dan 50 persen dokter yang menangani Covid-19 adalah perempuan. Sebagian besar tenaga medis di rumah sakit-rumah sakit Cina saat wabah melanda negara ini adalah perempuan, dan di Provinsi Hubei yang beribukota Wuhan, diperkirakan lebih dari 100 ribu perempuan berada di garda depan pengobatan pasien Corona.
 
Perempuan rentan terkena penyakit jasmani dan ruhani saat bekerja, berdasarkan laporan televisi nasional Cina, sekitar 30 persen dari 1.596 perempuan yang bekerja di rumah sakit Universitas Wuhan, mengalami depresi dan stress.
 
Serangan wabah Virus Corona terhadap dunia di tahun 2020, dan perang tanpa lelah para perawat di garda depan, akan membuat penamaan tahun ini oleh Majelis Kesehatan Dunia sebagai hari perawat dan bidan akan kekal di benak publik dunia. Penghargaan dan apresiasi sebesar-besarnya untuk para perawat yang telah mempertaruhkan nyawanya dalam menyelamatkan orang-orang yang sakit. (HS)