Friksi dalam Perjanjian Keamanan Rezim Zionis dengan Suriah
https://parstoday.ir/id/news/daily_news-i177258-friksi_dalam_perjanjian_keamanan_rezim_zionis_dengan_suriah
Pars Today - Sebuah media Zionis melaporkan bahwa sebagian besar klausul perjanjian keamanan yang sedang disusun dengan Suriah telah disepakati, tetapi poin utama yang diperdebatkan adalah "kebebasan bertindak angkatan udara Israel di langit Suriah".
(last modified 2025-09-22T10:03:35+00:00 )
Sep 22, 2025 15:21 Asia/Jakarta
  • perselisihan dalam perjanjian keamanan israel-Suriah
    perselisihan dalam perjanjian keamanan israel-Suriah

Pars Today - Sebuah media Zionis melaporkan bahwa sebagian besar klausul perjanjian keamanan yang sedang disusun dengan Suriah telah disepakati, tetapi poin utama yang diperdebatkan adalah "kebebasan bertindak angkatan udara Israel di langit Suriah".

Menurut laporan Pars Today mengutip ISNA, Alon Ben David, analis militer untuk televisi Israel Channel 13 mengatakan bahwa pemimpin masa transisi di Suriah, Ahmed Al-Sharaa telah setuju untuk melucuti senjata di wilayah barat daya negara itu, dan rezim Zionis juga telah setuju untuk menarik diri dari sebagian besar wilayah pendudukannya di wilayah Suriah, kecuali Jabal Al-Sheikh.

Ben David menambahkan, Suriah ingin Tel Aviv berkomitmen untuk menghormati kedaulatan udara Suriah, tetapi Tel Aviv telah mengumumkan bahwa tidak akan ada perjanjian tanpa kebebasan bertindak bagi angkatan udara, yang menggunakan wilayah udara Suriah sebagai jalur menuju Iran.

Ben David mengatakan bahwa terlepas dari ketidaksepakatan ini, pihak Zionis telah menyatakan optimisme tentang kemungkinan tercapainya perjanjian keamanan pada tahap ini.

Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa perjanjian ini akan mencakup pelucutan senjata di selatan dan apa yang diklaim Netanyahu sebagai "perlindungan terhadap Druze".

Al-Sharaa juga memperkirakan bahwa perjanjian ini, yang dimediasi oleh Amerika Serikat, akan ditandatangani dalam beberapa hari mendatang dan akan serupa dengan perjanjian gencatan senjata tahun 1974.

Ia menekankan bahwa ini bukan berarti normalisasi hubungan atau Suriah bergabung dengan "Perjanjian Abraham".(sl)