AS Menuduh Hamas Berencana Menyerang Warga Sipil Palestina
-
Kementerian Luar Negeri AS
Pars Today - Kementerian Luar Negeri AS, dengan klaim yang tidak berdasar dan tanpa memberikan bukti atau rincian apa pun, mengklaim bahwa Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) berencana untuk menyerang warga sipil Palestina.
Menurut laporan Pars Today mengutip IRNA, Kementerian Luar Negeri AS mengklaim dalam sebuah pernyataan bahwa mereka memiliki "laporan kredibel" bahwa Hamas mungkin melanggar gencatan senjata dengan menyerang warga sipil Palestina di Gaza.
Pernyataan itu menyebutkan bahwa jika serangan itu terjadi, itu akan menjadi "pelanggaran langsung dan serius" terhadap perjanjian yang disepakati Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri perang dua tahun antara Israel dan Hamas.
Tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan terkait klaim tersebut.
Kementerian Luar Negeri AS melanjutkan pernyataannya dengan mengklaim bahwa jika Hamas melakukan serangan ini, langkah-langkah akan diambil untuk melindungi rakyat Gaza dan menjaga integritas gencatan senjata.
Presiden AS Donald Trump sebelumnya telah mengancam Hamas meskipun telah menandatangani apa yang disebut perjanjian damai Gaza dan pembebasan tahanan Israel dan Palestina, sejalan dengan rezim Israel.
Tanpa merujuk atau mengutuk serangan Zionis Israel terhadap Palestina, Presiden AS mengklaim, "Jika Hamas terus membunuh orang-orang di Gaza, yang bukan merupakan bagian dari perjanjian, kami tidak punya pilihan selain masuk dan membunuh mereka."
Media Israel telah mengklaim bahwa kelompok perlawanan Palestina ini menekan pihak oposisi, dan Trump sekarang mengancam Hamas dengan dalih tidak mematuhi perjanjian Gaza, sementara negaranya telah memperlengkapi mesin perang Israel untuk membunuh warga Palestina, sambil mengklaim mendukung Palestina.(sl)