PBB Ungkap Kejahatan Rezim Julani terhadap rakyat Suriah
https://parstoday.ir/id/news/daily_news-i179808-pbb_ungkap_kejahatan_rezim_julani_terhadap_rakyat_suriah
Pars Today - Komisariat Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa merilis informasi baru mengenai kejahatan rezim Julani selama satu tahun terakhir di Suriah dan menyatakan bahwa jumlah orang yang hilang jauh lebih besar daripada angka yang telah diumumkan.
(last modified 2025-11-08T04:34:44+00:00 )
Nov 08, 2025 11:30 Asia/Jakarta
  • PBB Ungkap Kejahatan Rezim Julani terhadap rakyat Suriah

Pars Today - Komisariat Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa merilis informasi baru mengenai kejahatan rezim Julani selama satu tahun terakhir di Suriah dan menyatakan bahwa jumlah orang yang hilang jauh lebih besar daripada angka yang telah diumumkan.

Menurut laporan Mehr yang mengutip Al-Mayadeen, Komisariat Tinggi Hak Asasi Manusia PBB pada hari Jumat (07/11/2025) menyatakan bahwa jumlah warga sipil yang hilang di Suriah sejak jatuhnya pemerintahan Bashar Al-Assad jauh melebihi data resmi yang dilaporkan.

Thameen Al-Kheetan, Juru Bicara Komisariat Tinggi HAM PBB menjelaskan bahwa keluarga para korban yang hilang enggan melaporkan penculikan kerabat mereka karena takut akan tindakan balasan dari rezim Julani.

Ia menambahkan bahwa pelanggaran hak asasi manusia terus berlanjut di berbagai wilayah Suriah, khususnya di daerah pesisir dan Suwayda, dan jumlah korban yang sebenarnya masih belum diketahui.

Dalam konferensi pers di Jenewa, Al-Kheetan menyampaikan bahwa setelah sebelas bulan berlalu sejak kejatuhan pemerintahan sebelumnya di Suriah, Komisariat masih menerima laporan-laporan yang mengkhawatirkan tentang penculikan atau hilangnya puluhan orang.

Ia menambahkan bahwa sedikitnya 97 kasus penculikan atau hilangnya warga Suriah telah tercatat sejak awal tahun ini. Namun, ia menekankan bahwa verifikasi akurat terhadap angka tersebut sulit dilakukan mengingat situasi keamanan yang tidak stabil.

Al-Kheetan juga menjelaskan bahwa beberapa individu yang telah menghubungi PBB atau organisasi hak asasi manusia telah menerima ancaman. Ia menyerukan perlindungan bagi para saksi dan keluarga korban yang hilang, serta menuntut penghormatan terhadap kewajiban hukum humaniter internasional.(sl)