Pembicaraan Beijing-Moskow tentang Peningkatan Ekspor Minyak Rusia
-
Kapal tanker Rusia
Pars Today - Rusia telah mengadakan pembicaraan dengan mitra-mitra Tiongkok mengenai kemungkinan perluasan ekspor minyak ke Tiongkok, ungkap Wakil Perdana Menteri Rusia dalam sebuah forum bisnis Tiongkok-Rusia di Beijing.
Menurut laporan IRNA mengutip Reuters, pada hari Selasa (25/11/2025), Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mencatat bahwa perjanjian antara kedua negara memungkinkan perpanjangan jangka waktu pasokan minyak ke Tiongkok melalui Kazakhstan selama 10 tahun hingga 2033.
Tiongkok dan India telah menjadi pembeli utama minyak Rusia sejak dimulainya operasi militer Rusia di Ukraina. Tiongkok mengimpor sekitar 1,4 juta barel minyak Rusia melalui laut dan 900.000 barel melalui pipa.
Pada 2 November, Departemen Keuangan AS menjatuhkan sanksi kepada dua perusahaan minyak besar Rusia, Rosneft dan Lukoil, dan mendesak Moskow untuk segera menyetujui gencatan senjata guna mengakhiri perang di Ukraina.
Departemen Keuangan AS sebelumnya mengumumkan bahwa Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri (OFAC) Departemen Keuangan AS telah menjatuhkan sanksi baru terhadap Rusia atas kurangnya komitmen serius Rusia terhadap proses perdamaian untuk mengakhiri perang di Ukraina.
OFAC juga menyatakan bahwa langkah tersebut menargetkan perusahaan minyak besar Rusia, yaitu Rosneft dan Lukoil, perusahaan milik negara yang kini dikenai sanksi.
Rosneft adalah perusahaan energi terintegrasi yang mengeksplorasi, mengekstraksi, memproduksi, memurnikan, mengangkut, dan menjual minyak, gas alam, dan produk minyak bumi. Lukoil juga aktif dalam eksplorasi, produksi, pemurnian, pemasaran, dan distribusi minyak dan gas di Rusia dan luar negeri.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengecam sanksi itu sebagai tindakan yang tidak bersahabat, dengan mengatakan bahwa ekonomi Rusia tidak terdampak secara signifikan dan bahwa Moskow penting bagi pasar global.(sl)