Osama Hamdan: Israel hanya punya pilihan, Setujui Kesepakatan untuk Bebaskan Tawanan
(last modified Fri, 10 Jan 2025 09:41:54 GMT )
Jan 10, 2025 16:41 Asia/Jakarta
  • Osama Hamdan
    Osama Hamdan

Parstoday- Osama Hamdan, salah satu petinggi Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) menekankan: Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu tengah bermain dengan nasib para tawanan Zionis dan rezim ini hanya dapat memulangkan tawanannya dengan menyetujui kesepakatan pertukaran tawanan.

Menurut laporan Parstoday mengutip IRNA, Osama Hamdan dalam pidatonya mengungkapkan: Kesepakatan pertukaran tawanan dengan rezim pendudukan Israel memiliki aturan-aturannya sendiri yang akan diterapkan, dan berdasarkan aturan-aturan ini, rezim Zionis akan menerima tawanannya, dan kami juga akan menerima tawanan kami.

 

Angggota senior Hamas ini seraya menjelaskan bahwa Netanyahu untuk mengubah citra kekalahannya tidak berusaha meraih kesepakatan pertukaran tawanan, tapi ingin mengulur waktu dan ini tentu saja mempermainkan nasib para tawanan Zionis, menambahkan: Ia tidak ingin membebaskan mereka, tapi ingin mengorbankan mereka, karena pembebasan tawanan Zionis berarti pembebasan tawanan Palestina.

 

Osama Hamdan juga menjelaskan bahwa perundingan Hamas dengan rezim Zionis dengan partisipasi seluruh pihak di Doha terus berlanjut. Ia seraya kembali mengulang penegasan syarat Hamas terkait pentingnya gencatan senjata di Jalur Gaza, menambahkan: Pertukaran tawanan dan rekonstruksi Gaza adalah tanpa syarat.

 

Pemimpin Hamas ini juga menyinggung statemen terbaru Menlu AS, Antony Blinken terkait bahwa kesepakatan Hamas dan Israel akan tercapai dalam dua minggu kedepan, dan mengatakan: Amerika Serikat mitra genosida Israel, dan Saya yakin bahwa statemen ini ditujukan untuk opini dalam negeri Amerika supaya citra kubu Demokrat AS yang terlibat dalam kejahatan ini tetap terjaga.

 

Disebutkan bahwa Hamas dan berbagai faksi muqawama Palestina, seiring dengan dimulanya perundingan kesepakatan gencatan senjata dan kehadiran sejumlah negara mediator di Doha, senantiasa menunjukkan kesiapannya untuk kesepakatan ini dan pertukaran tawanan, tapi Benjamin Netanyahu dan para pemimpin haus perang Israel senantiasa menyabotase proses perundingan dengan berbagai dalih, dan langkah ini sampai kini dilakukan dengan koordinasi penuh pejabat Amerika Serikat. (MF)