Tsunami di Anyer dan Lampung
(last modified Sun, 23 Dec 2018 04:09:01 GMT )
Des 23, 2018 11:09 Asia/Jakarta
  • Dampak Tsunami di Pandeglang, Banten.
    Dampak Tsunami di Pandeglang, Banten.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperbarui informasi soal korban tsunami di Anyer, Banten dan Lampung. Kini, jumlah korban tewas bertambah jadi 43 orang.

"Hingga 23/12/2018 pukul 07.00 WIB, data sementara jumlah korban dari bencana tsunami di Selat Sunda tercatat 43 orang meninggal dunia, 584 orang luka-luka dan 2 orang hilang," ujar Kepala Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam pernyataan tertulisnya, Minggu (23/12/2018).

 

Dia merinci korban meninggal dunia sebanyak 33 orang ada di Kabupaten Pandeglang, kemudian 3 orang meninggal dunia di Serang.

 

"Di Kabupaten Pandeglang tercatat 33 orang meninggal dunia, 491 orang luka-luka. Di Lampung Selatan, 7 orang meninggal dunia, 89 orang luka-luka dan 30 unit rumah rusak berat. Sedangkan di Serang tercatat 3 orang meninggal dunia, 4 orang luka-luka dan 2 orang hilang," jelasnya.

 

Ratusan bangunan di Pandeglang juga rusak parah. 10 kapal dan puluhan kendaraan juga rusak terdampak tsunami.

 

"Kerugian fisik meliputi 430 unit rumah rusak berat, 9 hotel rusak berat, 10 kapal rusak berat dan puluhan rusak. Di Lampung Selatan 30 unit rumah rusak berat," kata Sutopo.

 

"Penanganan darurat terus dilalukan. Status tanggap darurat dan struktur organisasi tanggap darurat, pendirian posko, dapur umum dan lainnya masih disiapkan. Alat berat juga dikerahkan untuk membantu evakuasi dan perbaikan darurat," lanjut dia.

Musibah gempa dan tsunami juga terjadi di wilayah pesisir Lampung Selatan. Ada empat kecamatan yang terdampak parah akibat tsunami.

 

"Dampak terparah terjadi di empat kecamatan Lampung Selatan, yakni Kalianda, Rajabasa, Sidomulyo, dan Katibung," ujar Kepala BPBD Lampung Selatan, I Ketut Sukerta, sebagaimana dilansir dari Antara, Minggu (23/12/2018).

 

Hingga saat ini, BPBD Lampung Selatan terus melakukan upaya pencarian korban. Sejauh ini, sudah ada 7 orang yang meninggal dunia di Lampung Selatan.

 

Data ini merupakan pemutakhiran data BNPB per hari ini pada pukul 07.00 WIB. Secara keseluruhan, ada 43 orang meninggal dunia yang tercatat. Untuk Lampung Selatan, ada 89 orang luka-luka dan 30 unit rumah rusak berat.

 

"Fokus kita di empat kecamatan tersebut," kata Ketut.

 

Bantuan berupa dapur umum untuk pengungsi korban tsunami di Lampung Selatan sudah didirikan. Para pengungsi akan mendapatkan suplai makanan gratis selama para pengungsi masih di tenda pengungsian.

 

"Kita siapkan dapur umum dan menyiapkan makanan bagi para pengungsi yang ada di kantor Gubernur Lampung," kata Sekretaris Daerah Lampung Hamartoni Ahadis dalam kesempatan terpisah.

Polsek Carita, Pandeglang, Banten.

 

Belum Punya Alat Pendeteksi Tsunami karena Gempa Vulkanik

 

Tsunami menerjang kawasan pantai Anyer dan sekitarnya hingga Lampung. BMKG mengakui, pihaknya tidak punya alat peringatan untuk mendeteksi tsunami yang diakibatkan karena gempa vulkanik.

 

"Alat early warning yang kita punya saat ini untuk diakibatkan tektonik bukan vulkanik. Jadi karena ini vulkanik maka tidak ada early warning," ucap Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, saat jumpa pers di Gedung BMKG, Jakarta, Minggu (23/12//2018).

 

Rahmat mengatakan, tsunami tersebut juga terjadi pada malam hari, sehingga visual atau penglihatan terbatas. "Dan ini kejadian pada malam hari sehingga tidak kelihatan visualnya," imbuhnya.

 

Dia menuturkan, tinggi gelombang tsunami yaitu sekitar 90 cm sampai 1 meter. Selain itu, di daerah Banten dan Lampung memang sedang ada peringatan gelombang tinggi.

 

BMKG memang telah mengeluarkan peringatan potensi gelombang tinggi di Selat Sunda. Peringatan itu berlaku mulai 21 Desember hingga 25 Desember 2018.

 

"Jelas kami catat adanya usikan, di Pulau Sertung dan Cigelis tercatat pada 21.03 WIB, artinya menguatkan tsunami akibat aktivitas vulkanik," ucapnya.

 

Tsunami terjadi Sabtu (22/12/2018) malam di sejumlah titik pantai di Banten dan Lampung. Data sementara mencatat 43 orang meninggal dunia. (Detik dan Tribun)

 

Tags