Langkah UEA untuk Meningkatkan Hubungan dengan Iran
(last modified Tue, 07 Dec 2021 09:09:07 GMT )
Des 07, 2021 16:09 Asia/Jakarta
  • Uni Emirat Arab dan Republik Islam Iran
    Uni Emirat Arab dan Republik Islam Iran

Selama kunjungan satu hari ke Tehran, Penasihat Keamanan Nasional UEA bertemu dengan pejabat Republik Islam Iran, termasuk Presiden dan Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran, dan membahas hubungan bilateral.

“Hubungan yang baik di antara negara-negara kawasan merupakan salah satu prioritas kebijakan luar negeri pemerintah baru Iran, oleh karena itu kami menyambut baik peningkatan hubungan dengan UEA,” kata Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi.

Image Caption

"Kita putra-putra kawasan ini, dan memiliki nasib yang sama, oleh karena itu pengembangan hubungan dua negara menjadi agenda kerja kami," kata Syeikh Tahnoon bin Zayed Al Nahyan, Penasihat Keamanan Nasional UEA.

Dalam pertemuan dengan Ali Shamkhani, Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran, Syeikh Tahnoon mengatakan, "Iran, sebagai negara besar dan kuat di kawasan, memiliki posisi geopolitik yang unik dan jalan raya yang menghubungkan timur dan barat Dunia."

Ini adalah kunjungan pertama pejabat tinggi UEA ke Tehran setelah munculnya beberapa ketegangan dalam hubungan Iran dengan UEA dan Arab Saudi pada 2016.

Dalam beberapa bulan terakhir, UEA telah melakukan upaya ekstensif untuk menyeimbangkan kebijakan luar negerinya dan bergerak lebih dekat ke Iran dan sekutunya, termasuk Suriah. Menteri luar negeri UEA melakukan perjalanan ke Suriah pekan lalu untuk bertemu dengan Presiden Bashar al-Assad.

Hubungan diplomatik antara Iran dan UEA juga meningkat dalam beberapa bulan terakhir, meskipun ada beberapa perselisihan di bidang politik dan regional, yang mencerminkan keputusan kedua negara tetangga untuk meningkatkan hubungan.

Kedua belah pihak ingin mengelola hubungan dengan cara mencegah eskalasi ketegangan dan menggunakan kapasitas yang ada dari kedua negara, terutama di bidang perdagangan dan ekonomi.

Selama kunjungan satu hari ke Tehran, Penasihat Keamanan Nasional UEA bertemu dengan pejabat Republik Islam Iran, termasuk Presiden dan Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran, dan membahas hubungan bilateral.

Dalam sejarah hubungan lama antara Iran dan UEA, hubungan ekonomi telah menjadi salah satu elemen penghubung dan positif terpenting dalam hubungan bilateral.

Kapasitas ekonomi yang dapat dipertukarkan antara kedua negara di bidang transit, energi, transportasi, kesehatan dan investasi sangat luas. Perdagangan antara kedua negara diproyeksikan mencapai $20 miliar pada tahun 2022 dan $30 miliar dalam lima tahun.

Faktor efektif lain yang menyoroti perlunya kerja sama antara Iran dan UEA adalah upaya untuk menyelesaikan krisis keamanan di masyarakat Islam, yang sebagian besar disebabkan oleh intervensi negara-negara trans-regional.

Ali Shamkhani, Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran, mengacu pada masalah ini selama pertemuan dengan Penasihat Keamanan Nasional UEA, seraya menekankan, "Hanya melalui kerja sama negara-negara di kawasan, stabilitas dan keamanan abadi akan dibangun."

Jelas, kepentingan Iran dan UEA sebagai dua negara tetangga di bidang politik, ekonomi dan keamanan, membutuhkan perbaikan dan perluasan hubungan bilateral dan regional.

Syeikh Tahnoon bin Zayed Al Nahyan dan Ali Shamkhani

Tampaknya para pejabat UEA juga sampai pada kesimpulan bahwa sebagian pendekatan sebelumnya harus diubah dan berusaha memperjuangkan konvergensi regional.

Mohammad Mehdi Mazaheri, ahli politik mengatakan, "UEA jelas menyadari bahwa tidak ada lagi dukungan dari Amerika Serikat sebagai kekuatan trans-regional. Oleh karena itu, UEA, seperti negara-negara Arab lainnya di Teluk Persia, harus langsung memikirkan mekanisme untuk mengatur dan meningkatkan hubungan dengan tetangganya."