Khatib Jumat Tehran: Pada 1 April 1979, Demokrasi Relijius Lahir di Iran
Khatib Salat Jumat Tehran mengatakan, pada 12 Farvardin 1358 Hijriah Syamsiah (1 April 1979) demokrasi relijius, negara republik dan keislaman terbentuk berkat partisipasi rakyat di Republik Islam Iran.
Hujatulislam Mohammad Javad Haj Ali Akbari, Jumat (1/4/2022), dalam khutbah Salat Jumat di Tehran mengucapkan selamat atas Hari Republik Islam yang jatuh setiap tanggal 1 April atau 12 Farvardin setiap tahun.
Ia menuturkan, "Memori sejarah setiap bangsa tidak pernah mencatat peristiwa bersejarah semacam tanggal 12 Farvardin di Iran."
"Imam Khomeini, Pendiri Republik Islam Iran mengajak seluruh masyarakat untuk terjun mewujudkan cita-cita revolusi pada momen kemenangan Revolusi Islam Iran, dan dengan kebijaksanaannya serta dukungan rakyat, ia mewujudkan keadilan, rasionalitas, dan Islam Nabi Muhammad Saw di Iran," paparnya.
Menurut Khatib Jumat Tehran, Imam Khomeini tidak pernah memandang rakyat sebagai instrumen, pandangan Imam Khomeini terhadap rakyat adalah pandangan cahaya, kesucian, irfani, dan pandangan seorang pemimpin kepada umatnya.
Berdasarkan hasil referendum yang digelar pada 12 Farvardin 1358 Hs atau 1 April 1979, 98,2 persen rakyat Iran yang berhak menggunakan hak pilihnya, memilih Republik Islam Iran sebagai sistem pemerintahan negara mereka menggantikan sistem monarki.
Oleh karena itu 12 Farvardin atau 1 April ditetapkan sebagai Hari Republik Islam di Iran. Pada 11-12 Farvardin 1358 Hs, atas seruan Imam Khomeini, rakyat Iran di seluruh penjuru negara ini turut serta dalam referendum.
Sekitar 20 juta rakyat Iran, 50 hari setelah kemenangan Revolusi Islam Iran, datang ke tempat-tempat pemungutan suara dan memberikan suara setuju kepada Republik Islam Iran. (HS)