Jun 18, 2022 20:10 Asia/Jakarta
  • Salat Jumat di Kota Tehran, 17 Juni 2022.
    Salat Jumat di Kota Tehran, 17 Juni 2022.

Salat Jumat di kota Tehran berlangsung di Universitas Tehran pada 17 Juni 2022. Salat Jumat ini diimami oleh Hujjatul Islam Mohammad Javad Haj Ali Akbari.

Haj Ali Akbari yang sekaligus sebagai khatib, dalam khutbahnya mengatakan, Republik Islam Iran akan mengejar perundingan pencabutan sanksi dengan penuh kehormatan dan tidak akan tunduk pada tekanan dan kekerasan.

"Dalam menghadapi pihak yang rakus, sikap penuh kehormatan dan juga bijak harus diambil. Kita berunding dengan adil dan kita tidak akan tunduk pada tekanan dan kekerasan," ujarnya seperti dikutip IRNA.

Sebagian besar negara yang berpartisipasi dalam perundingan Wina ingin pembicaraan diselesaikan lebih cepat, tetapi pencapaian kesepakatan akhir masih menunggu keputusan politik Amerika Serikat tentang beberapa masalah utama yang tersisa.

Pembicaraan Wina putaran kedelapan, yang dimulai pada 27 Desember 2021, memasuki jeda pada 11 Maret 2022 atas saran Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell, untuk memberikan kesempatan kepada para perunding kembali ke negara masing-masing guna melakukan konsultasi politik.

Sejak itu, para pihak telah berbicara tentang kemajuan dalam negosiasi dan pengurangan perselisihan, tetapi masalah jaminan dan penghapusan orang dan badan hukum dari daftar merah sanksi masih menjadi salah satu masalah yang tersisa.

Haj Ali Akbari juga memuji diplomasi aktif regional pemerintah Iran dan mengatakan, pemerintah telah menunaikan janjinya dan juga melakukan rekomendasi Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei.

Selain itu, Khatib Salat Jumat di kota Tehran memuji petugas medis dan gugus tugas penanganan Virus Corona untuk mengontrol pandemi.

Dia menuturkan, Amerika Serikat menempati posisi pertama dunia dari sisi korban dan kasus positif Covid-19.

"Sejumlah negara besar dan kuat Eropa juga berada di posisi puncak dari sisi korban dan kasus positif Virus Corona, dan mereka tidak ingin berbicara mengenai keberhasilan Iran dalam mengontrol pandemi ini," tambahnya.

Haj Ali Akbari mengatakan, keberadaan infrastruktur kesehatan di Iran merupakan kebanggaan nasional dan berkat Revolusi Islam, Iran memiliki jaringan kesehatan hingga ke pedesaan. (RA)

 

Tags