Eslami: Aktivitas Nuklir Iran telah Terbukti Sehat dan tidak Menyimpang
(last modified Fri, 01 Jul 2022 08:36:05 GMT )
Jul 01, 2022 15:36 Asia/Jakarta
  • Ketua AEOI, Mohammad Eslami
    Ketua AEOI, Mohammad Eslami

Wakil presiden Iran dan ketua Organisasi Energi Atom Iran (AEOI), Mohammad Eslami mengatakan, menurut pengakuan berbagai lembaga intelijen AS dan sejumlah negara Barat, Iran tidak memiliki aktivitas nuklir yang mencurigakan dan tidak transparan.

Menyusul kesepakatan JCPOA dan diratifikasinya resolusi 2231 Dewan Keamanan PBB pada tahun 2015, setiap enam resolusi anti-Iran yang sebelumnya dirilis dan berujung pada sanksi terkait isu nuklir Iran dibatalkan, tapi Amerika Serikat dan troika Eropa (Inggris, Prancis dan Jerman), khususnya di masa pemerintahan Donald Trump tidak pernah menjalankan komitmennya.

Meski demikian Iran sejak tahun 2015, ketika kesepakatan JCPOA ditandatangani, telah menjalankan seluruh komitmennya dan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) di sejumlah laporannya juga membenarkan komitmen Iran.

Pemerintah Joe Biden di Amerika ketika mengklaim ingin kembali ke JCPOA, bukan saja tidak mengambil langkah efektif untuk menarik kepercayaan Iran, bahkan melanjutkan sanksi sepihak dan ilegal terhadap Iran.

Selain itu, ketika tidak ada tanda-tanda nyata yang terlihat dari perubahan kebijakan anti-Iran oleh pemerintah AS yang dikuasai Demokrat, banyak tokoh Republik dan bahkan sejumlah anggota Demokrat yang mengancam bahwa setiap kesepakatan yang dicapai Biden di bidang pemulihan kembali JCPOA, maka akan dengan mudah dibatalkan oleh pemerintahan Repulbik mendatang.

Menurut laporan ISNA, Mohammad Eslami Kamis (30/6/2022) sore di Isfahan seraya menjelaskan JCPOA hasil dari 20 tahun perundingan menambahkan, di kesepakatan internasional ini, tudingan terkait program nuklir Iran serta sisi militer yang diklaim di program nuklir Iran (PMD) telah ditutup, dan sejatinya JCPOA merupakan komitmen negara-negara Barat untuk mencabut sanksi keras terhadap Iran, yang telah diberlakukan di bawah resolusi Dewan Keamanan PBB terhadap Iran dengan dalih kegiatan non-damai.

Eslami juga menyinggung sabotase terus menerus rezim Zionis Israel di proses aktivitas nuklir damai Iran dan menambahkan, rezim ilegal ini mengklaim memiliki 50 ribu lembar bukti terkait sisi potensial militer program nuklir Iran, sementara di perundingan nuklir Iran dengan Kelompok 5+1, seluruhnya telah dijawab dalam bentuk PMD dan berkasnya telah ditutup. (MF)