Masjid Jami' Atigh, Masjid Bersejarah di Shiraz
(last modified Mon, 05 Sep 2022 09:13:12 GMT )
Sep 05, 2022 16:13 Asia/Jakarta
  • Masjid Jami\' Atigh di Shiraz, Iran.
    Masjid Jami\' Atigh di Shiraz, Iran.

Salah satu masjid bersejarah dan terkenal di kota Shiraz adalah Masjid Jami' Atigh (Atiq). Setelah masuknya Islam ke Iran, para penguasa dan tokoh rakyat pada semua periode sejarah dinasti membangun masjid, dan masjid Jami' Atigh adalah salah satunya.

Masing-masing kota di Iran memiliki keistimewaan dalam hal kekunoan dan bangunan bersejarah. Di Shiraz di provinsi Fars, Republik Islam Iran juga terdapat masjid-masjid yang unik dari segi sejarah dan nilai arsitekturnya.

Masjid Jami' Atigh, yang juga disebut Masjid Adina, adalah salah satu tempat terkenal di provinsi Fars dan masjid tertua di kota ini. Masjid ini terletak di timur Kompleks Haram Shahcheragh, sehingga salah satu pintu masuknya adalah dari dalam halaman kompleks tersebut.

Penggalian arkeologi menunjukkan bahwa masjid ini dibangun di atas sisa-sisa tempat ibadah tua (kemungkinannya adalah kuil api) dan bahkan rancangan bangunan sebelumnya berpengaruh terhadap desain masjid. Tempat ibadah lama ini kembali pada periode pra-Islam, namun karena keterbatasan penggalian, tidak jelas dari periode sejarah mana berasal.

Masjid Jami' Atigh (Atiq) dibangun pada masa pemerintahan Amrulits Shafari, penguasa kedua dinasti Saffarian, yaitu antara 265 H dan 287 H. Bangunan masjid ini telah direnovasi berkali-kali, dan banyak dari bangunan yang direnovasi ini telah berusia cukup tua.

Renovasi pernah dilakukan pada masa Atabakan Fars dan masa lemahnya kekuasaan Seljuk di Fars. Setelah itu, renovasi pada masa Sultan Ibrahim Mirza putra Syahrukh Gorkani (raja terbesar Timuriyah), dan pada masa pemerintahan Safawi dan lain-lain.

Pengamatan lain yang menegaskan usia masjid ini adalah deskripsi bangunan ini dalam buku-buku perjalanan tua. Moghadasi, seorang musafir awal abad ke-4 H, menganggap Masjid Atigh sebagai unik di tujuh wilayah tersebut.

Sementara Ibnu Battuta, seorang musafir terkenal abad ke-8 H, dalam catatan perjalanannya, memperkenalkan Masjid Atigh sebagai salah satu masjid terbesar, terindah dan termegah di dunia.

Pada pertengahan abad ke-8 H (752 HS), di tengah pelataran Masjid Atigh dibangun sebuah bangunan bernama Darul Mushaf, yang diketahui nama lain dari tempat itu adalah Rumah Tuhan, sebab digunakan untuk menulis dan menyimpan Al Quran.

Pembangunan Darul Mushaf dilakukan atas perintah Syah Ishaq Inju, penguasa Aali Inju yang paling terkenal dan terakhir dan sezaman dengan Hafez Shirazi, yang memerintah Fars dan Isfahan pada akhir periode Ilkhanate.

Masjid Jami' Atigh telah terdaftar dalam Menumen Nasional Iran pada 15 Dey 1310 HS dengan nomor 72.  (RA)