Sep 26, 2022 20:58 Asia/Jakarta
  • Bocah Iran beri bunga kepada polisi sebagai ungkapan terima kasih
    Bocah Iran beri bunga kepada polisi sebagai ungkapan terima kasih

Salah satu tugas penting polisi dan aparat keamanan di seluruh dunia adalah menegakkan hukum dan melawan para pelanggar hukum.

Masalah ini sangat penting mengingat aksi-aksi ilegal seperti pengobaran kerusuhan dan serangan terhadap properti publik serta pemerintah serta kedutaan besar asing akan memicu instabilitas dan ketidakamanan, serta mengancam masyarakat.

Masalah ini kurang lebih dianggap sebagai salah satu prinsip profesional penting kepolisian di semua negara dan kurang lebih diterapkan di semua negara di dunia. Antara lain, saat penyerangan terhadap Kongres AS pada 6 Januari 2021, polisi dan aparat keamanan AS terlibat bentrok sengit dengan para penyerang yang mengakibatkan sejumlah orang dari kedua belah pihak tewas dan terluka. Selain itu, selama protes kekerasan di negara-negara Eropa, polisi negara-negara ini selalu menyikapi serius pengunjuk rasa dan perusuh, termasuk konfrontasi antara polisi Prancis dan gerakan rompi kuning di negara ini, serta perlakuan keras berulang dengan protes jalanan dan kerusuhan di banyak negara barat, termasuk Amerika Serikat, Jerman, dan Inggris.

Urgensi hal ini disebabkan oleh fakta bahwa setelah kerusuhan baru-baru ini di Iran, yang tentu saja menghadapi tentangan dari komando penegak hukum Republik Islam Iran, sejumlah perusuh, termasuk elemen kelompok munafik, royalis dan sisa-sisa kelompok oposisi di beberapa ibu kota Eropa, termasuk Paris dan London, memanfaatkan kesempatan itu dan berusaha merebut pusat-pusat tersebut dengan berkumpul di depan kedutaan besar Iran di kota-kota tersebut. Mengingat tugas polisi di negara-negara tersebut, aparat keamanan negara-negara ini menghadapi para perusuh dan langsung menangkap sejumlah dari mereka.

Pawai akbar rakyat Iran kecam perusuh

Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh polisi London, disebutkan bahwa selama aksi demo yang digelar di depan kedutaan besar Iran pada hari Minggu, sebuah kelompok demonstran bermaksud untuk menciptakan kekacauan dan kerusuhan. Departemen Kepolisian London mengumumkan bahwa 12 orang ditangkap dan setidaknya lima petugas polisi "luka parah" dalam bentrokan di luar kedutaan Iran di London. Scotland Yard (Kepolisian Metropolitan/MPS) mengatakan bahwa gangguan pertama dimulai di luar kedutaan, dan kemudian British Islamic Center diserang, perusuh melempar batu, botol dan benda lain menyerang pusat keislaman ini. Poin yang patut diperhatikan adalah para perusuh bahkan menyerang British Islamic Center yang merupakan lembaga independen di bidang kegiatan Islam.

Insiden serupa terjadi di Paris pada hari Minggu, dan petugas polisi Prancis melawan beberapa perusuh di depan kedutaan Iran dan menangkap mereka. Para peserta kerusuhan ini mencoba memaksa petugas untuk mundur dengan melemparkan bom molotov dan meneriakkan slogan-slogan yang menghina polisi Prancis dan Republik Islam Iran. Namun upaya mereka ditanggapi dengan tindakan tegas oleh polisi.

Sekarang di Iran juga, di mana sejumlah perusuh dan agitator terlibat dalam aksi kekerasan dan penghasut kerusuhan dan perusakan properti umum dan menyerang pasukan polisi dengan dalih kematian Mahsa Amini dalam beberapa hari terakhir, polisi juga melakukan tugas yang sama seperti yang dilakukan aparat keamanan di berbagai negara dan menindak tegas para perusuh. Negara-negara Barat termasuk Uni Eropa dengan dalih HAM, mengkritik insiden di Iran, padahal menurut demokrasi Barat, mereka yang membahayakan keamanan masyarakat dengan perilaku keras dan destruktif serta perusakan fasilitas publik, maka mereka akan dihadapi dengan keras dan tegas.

Hossein Kanani Moghaddam, pakar isu-isu strategis seraya mengisyaratkan pawai akbar rakyat Iran pada hari Minggu (25/9/2022) dalam mengecam para perusuh serta tuntutan untuk melawan perusuh, menekankan bahwa pesan pawai akbar rakyat Iran telah sampai ke Barat, tapi mereka tidak ingin menerima fakta di Iran, dan tidak ingin merefleksikan di media-media mereka, tapi selalu memboikot realita ini. (MF)

 

Tags