Muslimah Shiraz Dukung Hijab dan Pakaian Islami
Ribuan Muslimah di kota Shiraz, Republik Islam Iran menggelar pawai jalan kaki dari Syuhada Square ke Jalan 9 Dey untuk mengungkapkan dukungan mereka kepada hijab dan pakaian islami.
Pawai yang digelar pada hari Kamis (13/10/2022) ini diikuti oleh "Wanita-wanita Fatimah" dan juga dalam kerangka memperingati Maulid Nabi Agung Muhamad Saw dan wiladah Imam Ja'far Shadiq as serta Pekan Persatuan Islam.
Hari Minggu, 9 Oktober 2022 yang bertepatan dengan tanggal 12 Rabiul Awal, adalah hari kelahiran Nabi Muhammad Saw –menurut riwayat Ahlu Sunnah– dan dimulainya Pekan Persatuan Islam di Republik Islam Iran.
Ahlu Sunnah berpendapat Rasulullah Saw lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal, sementara Syiah pada tanggal 17 Rabiul Awal. Bapak Pendiri Republik Islam Iran, Imam Khomeini ra kemudian menetapkan rentang waktu antara 12-17 Rabiul Awal sebagai Pekan Persatuan Islam, dan menjadikannya sebagai momentum untuk mempererat persatuan di tengah umat Islam.
Pekan Persatuan merupakan sebuah kesempatan untuk mengkaji lebih jauh tentang urgensitas persatuan dan solidaritas Dunia Islam, terutama di masa sekarang yang sarat dengan fitnah dan konflik.
Meskipun umat Islam memiliki banyak mazhab dan berbeda pandangan dalam sebagian masalah hukum, namun mereka menyimpan banyak persamaan seperti, keyakinan kepada Tuhan yang satu, al-Quran, Rasulullah Saw dan kiblat yang sama.
Umat Islam juga memiliki pandangan yang sama dalam pelaksanaan ibadah-ibadah wajib seperti, shalat, puasa, haji, zakat dan lain-lain.
Selama Pekan Persatuan Islam, beragam acara untuk memperingati Maulid Nabi Agung Muhammad Saw digelar di masjid-masjid, pusat-pusat ziarah dan sekolah-sekolah di Republik Islam Iran.
Forum Pendekatan Mazhab-Mazhab Islam setiap tahun juga mengadakan Konferensi Internasional Persatuan Islam dengan kehadiran tokoh-tokoh dari dunia Islam, yang digelar bersamaan dengan peringatan Pekan Persatuan (12-17 Rabiul Awal).
Tujuan diadakannya Konferensi Internasional Persatuan Islam untuk menciptakan persatuan dan solidaritas umat Islam, konsensus para ulama dan ilmuwan Muslim untuk mengkaji dan menyajikan solusi praktis guna mencapai persatuan Islam dan memecahkan masalah umat Islam.
Penyebaran pandemi Covid-19 selama dua tahun menyebabkan konferensi persatuan Islam diadakan dalam format webinar. Tapi sejak tahun lalu sejumlah tamu konferensi menghadiri konferensi ini secara tatap muka, dan tahun ini para tokoh politik dan budaya dunia Islam kembali hadir di Tehran untuk menghadiri Konferensi Internasional Persatuan Islam yang ke-36. (RA)