Apr 17, 2023 10:41 Asia/Jakarta

Ayatullah Al-Udzma Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam hari Ahad (16/04/2023) dalam pertemuan dengan jajaran komandan dan pejabat senior Angkatan Bersenjata Iran, menyebut Angkatan Bersenjata Iran sebagai benteng kokoh negara dan mengungkapkan kepuasannya atas gerakan dan kemajuan yang berkelanjutan dalam Angkatan Bersenjata Iran. Menurutnya, Jangan pernah puas dengan batas kemampuan dan kemajuan, majulah tanpa henti.

Ada yang percaya bahwa di dunia sekarang ini, kekuatan militer bukanlah basis kekuatan suatu negara, dan kekuatan memiliki basis sipil, terutama ekonomi.

Di sisi lain, ahli teori realis dalam hubungan internasional percaya bahwa kekuatan militer masih merupakan sumber kekuatan terpenting bagi negara.

Sudut pandang ini berlaku khusus untuk negara-negara di kawasan Asia Barat.

Pertemuan Rahbar dengan komandan dan pejabat senior Angkatan Bersenjata Iran

Wilayah Asia Barat adalah salah satu wilayah yang paling bergolak dan tidak aman di dunia, di mana memiliki kekuatan militer merupakan syarat keamanan dan komponen negara yang kuat.

Selain kekacauan dan tidak aman di kawasan Asia Barat, ada alasan lain mengapa Pemimpin Besar Revolusi Islam terus-menerus menekankan penguatan bangunan dan kekuatan militer.

Alasan pertama dikarenakan kondisi spesifik kawasan Asia Barat dan juga intervensi ekstensif kekuatan Barat dalam urusan internal kawasan, membuat selalu ada ancaman terhadap Republik Islam Iran.

Selain itu, kehadiran rezim Zionis di lingkungan sekitar Iran dan permusuhan rezim ini dengan Republik Islam Iran, serta kehadiran beberapa kelompok teroris dan separatis di negara-negara tetangga juga menjadi alasan terus berlangsungnya ancaman terhadap Iran.

Oleh karena itu, Pemimpin Besar Revolusi Islam menegaskan dalam pertemuan dengan para komandan angkatan bersenjata bahwa ancaman tidak akan pernah hilang sama sekali dan karena itu, harus meningkatkan persiapan sebanyak mungkin.

Alasan kedua, kekuatan militer adalah salah satu alasan terpenting yang menyebabkan, setelah perang yang berlangsung selama 8 tahun, meskipun musuh melancarkan berbagai perang terhadap Republik Islam Iran, mereka tidak pernah bergerak menuju perang militer.

Dalam beberapa tahun terakhir, setidaknya di beberapa titik, termasuk pada tahun 2018 dan setelah jatuhnya drone Global Hawk Amerika Serikat, mantan pemerintah AS ingin berperang dengan Iran.

Ayatullah Al-Udzma Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam hari Ahad (16/04/2023) dalam pertemuan dengan jajaran komandan dan pejabat senior Angkatan Bersenjata Iran, menyebut Angkatan Bersenjata Iran sebagai benteng kokoh negara dan mengungkapkan kepuasannya atas gerakan dan kemajuan yang berkelanjutan dalam Angkatan Bersenjata Iran. Menurutnya, Jangan pernah puas dengan batas kemampuan dan kemajuan, majulah tanpa henti.

Yang menyebabkan pemerintahan Donald Trump menghindari perang terhadap Republik Islam Iran adalah kekuatan militer Iran dalam berbagai dimensi, terutama dalam dimensi rudal.

Oleh karena itu, memiliki kekuatan militer merupakan faktor penting untuk tidak terjadi perang terhadap berbagai negara.

Korea Utara adalah salah satu contoh yang, karena kekuatan militernya, belum pernah menyaksikan adanya aksi militer terhadap negaranya sendiri.

Alasan ketiga adalah kekuatan jahat internasional seperti Daesh (ISIS) yang selalu mungkin dibentuk oleh kekuatan arogan global.

Kelompok-kelompok yang diciptakan oleh otoritas Amerika ini merupakan alat kebijakan luar negeri Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa terhadap Republik Islam Iran.

Pemimpin Besar Revolusi Islam juga menyinggung perang kekuatan internasional yang jahat di berbagai wilayah dunia dan menganggapnya sebagai salah satu alasan untuk menekankan penguatan kekuatan militer.

Alasan keempat adalah mempertimbangkan posisi menciptakan keamanan yang dimiliki angkatan bersenjata baik di dalam negeri dalam menghadapi gangguan dan kerusuhan internal dan dalam memberikan keamanan perbatasan dan memperkuat kedalaman strategis Republik Islam Iran. Karena musuh memfokuskan perang mereka terhadap angkatan bersenjata Iran.

Pertemuan Rahbar dengan komandan dan pejabat senior Angkatan Bersenjata Iran

Pemimpin Besar Revolusi Islam menyadari masalah ini, dan karena itu terus menekankan perlunya memperkuat kekuatan militer.(sl)

Tags