Pejabat Tinggi Militer Pakistan ke Tehran, Ini yang Diharapkan Iran
(last modified Sat, 15 Jul 2023 15:59:14 GMT )
Jul 15, 2023 22:59 Asia/Jakarta
  • Kepala Staf Angkatan Bersenjata RII Mayjen Mohammad Bagheri  dan Panglima Militer Pakistan Jenderal Sayid Asim Munir.
    Kepala Staf Angkatan Bersenjata RII Mayjen Mohammad Bagheri dan Panglima Militer Pakistan Jenderal Sayid Asim Munir.

Panglima Militer Pakistan Jenderal Sayid Asim Munir melakukan kunjungan dua hari ke Tehran untuk bertemu dan berdialog dengan pejabat tinggi politik dan militer Republik Islam Iran.

Dalam lawatan tersebut, Munir akan membicarakan kerja sama bilateral, khususnya di bidang keamanan dan pertahanan dengan pejabat tinggi politik dan militer Iran.

Kunjungan Munir ke Tehran berlangsung ketika perbatasan bersama antara Iran dan Pakistan masih menjadi tempat aman bagi kelompok-kelompok teroris dan musuh Republik Islam Iran. Di antara kelompok teroris ini menamakan diri sebagai Jaishul 'Adl.

Serangan teroris di Polsek 16 Koy-e Shohada, Zahedan, Iran

Serangan terbaru kelompok teroris ini terjadi di Kepolisian Sektor (Polsek) 16 Koy-e Shohada, di kota Zahedan, provinsi Sistan Balucestan, Iran. Oleh karena itu, salah satu permintaan penting pemerintah Tehran dari militer dan pemerintah Pakistan adalah untuk secara serius menindak kelompok-kelompok teroris yang aktif di negara itu dan di sekitar perbatasan bersama dengan Iran.

Ezzatullah Yousefi, seorang pakar masalah politik, mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir, Pakistan telah menjadi tempat bercokol kelompok-kelompok teroris dan musuh Iran, yang mendapat dukungan oleh beberapa negara Arab di kawasan, serta kubu arogansi global. Namun, terlepas dari janji pemerintah dan militer Pakistan, hingga sekarang tidak ada tindakan serius yang dilakukan Islamabad untuk memberantas kelompok-kelompok teroris itu.

Kunjungan Panglima Militer Pakistan ke Tehran berlangsung ketika pemerintah Iran tampaknya kecewa dan kesal terhadap Pakistan disebabkan serangan teroris baru-baru ini di Zahedan.

Pihak berwenang Pakistan telah berulang kali berjanji kepada Tehran bahwa mereka akan memastikan keamanan perbatasan bersama dan tidak akan mengizinkan kelompok-kelompok teroris bercokol di Pakistan.

Oleh karena itu, kunjungan Munir ke Tehran, selain untuk "meredakan" kekeceawaan Iran, juga dapat menjadi babak baru dalam kerja sama keamanan antara Pakistan dan Iran. Tentunya hal ini dengan syarat bahwa otoritas Pakistan menepati janjinya untuk menindak kelompok-kelompok teroris di wilayahnya, dan benar-benar memberantasnya dengan serius.

Soroush Amiri, seorang pakar masalah Pakistan, mengatakan, Pakistan sekarang menghadapi masalah yang ditimbulkan oleh kelompok teroris Tehreek-e-Taliban, yang menurut pejabat Islamabad, berlindung di Afghanistan. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa Pakistan memahami sepenuhnya protes Iran tentang keberadaan teroris di wilayahnya. Sama seperti Pakistan mengharapkan Taliban untuk menangani para teroris yang mengancam keamanannya, Iran juga mengharapkan pemerintah Pakistan untuk mengambil tindakan dalam hal ini.

Perbatasan Iran dan Pakistan

Yang pasti, kunjungan Kepala Staf Angkatan Darat Pakistan ke Tehran menunjukkan bahwa Pakistan menyadari kepekaan Iran mengenai masalah keamanan, dan Islamabad telah memahami bahwa jika Tehran terus tidak puas dengan kinerja Islamabad yang tidak serius menindak kelompok-kelompok teroris, maka akan menyebabkan terisolasi Pakistan di kawasan. Mengapa demikian? Karena negara-negara yang tidak serius menangani terorisme, tindakan ini akan mengancam keamanan kawasan.

Sebenarnya, hubungan bilateral antara Iran dan Pakistan di bidang pertahanan, militer, dan keamanan, termasuk pertukaran delegasi Angkatan Darat, Angkatan Udara, dan Angkatan Laut kedua negara, telah mencapai kemajuan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Hal ini menunjukkan upaya kedua negara untuk memperkuat kerja sama keamanan. Iran berharap kerja sama ini akan efektif untuk memperkuat fondasi keamanan dan perdamaian di perbatasan bersama dan dalam rangka memberantas terorisme. (RA)