Sep 19, 2023 15:53 Asia/Jakarta
  • Presiden RII Sayid Ebrahim Raisi dan Sekjen PBB António Guterres, New York, Selasa (19/9/2023).
    Presiden RII Sayid Ebrahim Raisi dan Sekjen PBB António Guterres, New York, Selasa (19/9/2023).

Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi menyerukan pencegahan tuntutan berlebihan dari negara-negara dominan dan hegemoni.

Dia menyatakan bahwa Iran siap berkontribusi pada perdamaian dan keamanan global dan untuk memerangi penindasan terhadap negara-negara.

Hal itu disampaikan Sayid Raisi dalam pertemuan dengan Sekretaris Jenderal PBB António Guterres di sela-sela Sidang ke-78 Majelis Umum PBB di New York, Selasa (19/9/2023).

Presiden Iran menyampaikan apresiasi atas upaya yang telah dilakukan Sekretaris Jenderal dan Sekretariat PBB.

Sayid Raisi juga menekankan pentingnya keadilan, pemberantasan diskriminasi dan kemiskinan, serta keamanan berkelanjutan sebagai misi utama PBB.

Dia lebih lanjut mengkritik sifat negara-negara besar dan hegemoni yang suka menyulut perang, dan menekankan perlunya intervensi PBB untuk mencegah tindakan yang dapat mengganggu perdamaian dan stabilitas global.

Di bagian lain pernyataannya, Sayid Raisi menyoroti kekhawatiran mengenai masa depan politik dan sosial di Afghanistan, Yaman, Suriah, dan Afrika akibat tuntutan berlebihan dan perilaku mencari kekuasaan oleh negara-negara hegemoni.

Sayid Raisi menegaskan kesiapan Iran untuk berpartisipasi dalam inisiatif yang mendorong perdamaian dan keamanan di seluruh dunia. Dia mengungkapkan bahwa kerja sama dengan PBB merupakan aspek mendasar dari kebijakan Republik Islam Iran.

Dia mendesak PBB untuk mendapatkan berita yang akurat tentang Iran, karena media yang berafiliasi dengan negara-negara hegemoni sering salah menggambarkan Iran.

Sayid Raisi mengatakan bahwa masyarakat Iran menikmati keadilan rasial dan pemerintah sangat mementingkan hak-hak perempuan.

Dia juga memuji Iran atas peran konstruktifnya dalam pembangunan di Yaman dan mendukung inisiatif Iran untuk mengakhiri krisis negara Arab ini. (RA)

 

Tags