Iran Tanggapi Serangan Israel terhadap Keluarga Reporter Al Jazeera
(last modified Fri, 27 Oct 2023 11:32:19 GMT )
Okt 27, 2023 18:32 Asia/Jakarta
  • Wael Dahdouh berduka atas jenazah putrinya yang berusia tujuh tahun, Rabu (25/10/2023).
    Wael Dahdouh berduka atas jenazah putrinya yang berusia tujuh tahun, Rabu (25/10/2023).

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran Nasser Kanaani dalam pernyataan terbaru, menanggapi serangan rezim Zionis Israel terhadap keluarga seorang seorang reporter Al Jazeera.

Jet tempur rezim Zionis membombardir rumah keluarga Wael Dahdouh, Kepala Biro Al Jazeera di Jalur Gaza pada Rabu (23/10/2023). Serangan ini merenggut nyawa istri, putra, putri dan cucul Wael Dahdouh.

"Segera para penjahat perang Zionis dan pendukung mereka yang dikenal akan dihukum atas kejahatan mereka," kata Kanaani pada hari dikutip IRNA.

Rekaman yang ditayangkan di Al Jazeera menunjukkan Dahdouh memasuki Rumah Sakit Syahid al-Aqsa di Deir el-Balah pada hari Rabu untuk melihat jenazah istri, putra dan putrinya.

Wael Dahdouh berduka atas keluarganya.

"Wael Al-Dahdouh adalah salah satu jurnalis yang anggota keluarganya menjadi syahid dalam satu hari dalam serangan brutal Zionis di Gaza, dan tekadnya untuk menjalankan misi 24 jurnalis syahid lainnya di Gaza dalam menyampaikan seruan, suara dan citra bangsa Palestina yang tertindas, sabar dan berani, kepada telinga dunia semakin kokoh," ujar Kanaani pada hari Jumat (27/10/2023).

Jubir Kemlu Iran menuturkan,  segera, para penjahat perang Zionis dan pendukung mereka yang terkenal akan berlutut di depan kemauan, kegigihan dan perlawanan penuj teladan dari rakyat Palestina.

"Para penjahat perang ini akan dihukum atas kejahatan mereka," pungkasnya.

Menanggapi kejahatan rezim Zonis terhadap rakyat Palestina, yang dilakukan hampir setiap hari, pasukan perlawanan Palestina memulai operasi "Badai al-Aqsa" pada hari Sabtu, 7 Oktober 2023.

Sejak awal operasi, pasukan Zionis yang tidak mampu menghadapi pejuang perlawanan, marah dan secara terus menerus membombardir pemukiman-pemukiman, rumah sakit, pusat keagamaan, dan sekolah di Gaza.

Menurut laporan Kementerian Kesehatan Palestina, lebih dari 7.800 warga Palestina gugur syahid dan sekitar 20.000 lainnya terluka selama 21 hari serangan udara besar-besra rezim Zionis di Gaza. (RA)