Iran dan Cina; Perwakilan Peradaban Dunia Timur yang Indah dan Kuat
(last modified Thu, 30 May 2024 08:51:39 GMT )
May 30, 2024 15:51 Asia/Jakarta
  • Kaiyun Ji, Direktur Pusat Studi Iran Universitas Cina
    Kaiyun Ji, Direktur Pusat Studi Iran Universitas Cina

Iran dan Cina selama beberapa ribu tahun sejarah, selalu menjadi pembawa pesan perdamaian dan keamanan, serta pandangan manusiawi ini menjadi cikal bakal pembentukan jalur sutra.

Hubungan antara budaya Iran dan Cina dikaji dalam pertemuan "Iran dan Cina; Kapasitas budaya dan pertukaran sejarah", dan kali ini kami akan sajikan poin-poin penting dari pertemuan tersebut.

 

Amir Rezaei Panah, sekretaris pertemuan "Iran dan Cina; Kapasitas budaya dan pertukaran sejarah", mengatakan:

 

Kondisi sistem internasional selalu didasarkan pada kekuasaan. Setelah Perang Dunia Kedua, konsep dan dimensi lain seperti budaya secara bertahap mulai dipertimbangkan dan saat ini kita menyaksikan menguatnya teori budaya dan identitas. Jika dulu ada pembicaraan tentang kutub dalam sistem internasional, sekarang kita berbicara tentang “wilayah” yang tidak harus bersifat geografis tetapi bersifat budaya dan identitas. Iran dan Cina merupakan dua negara yang tidak menerima konsep hegemoni dalam sistem internasional, dan terlepas dari hubungan yang mereka jalin sepanjang sejarah, mereka memiliki rasionalitas yang mempertemukan keduanya.

 

Saya Orang Iran di Cina!

 

Kaiyun Ji, Direktur Pusat Studi Iran Universitas Cina mengatakan:

 

Saudara dan saudari Iran yang terkasih! Saya bukan peneliti Cina, saya orang Iran di Cina. Mungkin wajahku orang Cina, tapi jiwaku orang Iran. Saya mempelajari budaya dan sejarah Iran selama 32 tahun dan menjadi terpesona olehnya dan hal itu meresap ke dalam pikiran dan jiwa saya. Menurut saya, budaya Iran adalah budaya Cina di tempat lain. Itu sebabnya saya selalu meminta pemuda Cina untuk datang ke Iran. Iran adalah pusat peradaban dan banyak wilayah di dunia, termasuk Cina, telah dipengaruhi oleh budaya Iran. Kami adalah saudara dalam sejarah dan ada banyak buku tentang budaya dan peradaban Iran di Cina yang populer. Kami menganggap Iran sebagai saudara kami. Di bidang politik, kita setara.

 

Nematollah Iranzadeh, atase Kebudayaan Republik Islam Iran di Cina mengatakan:

 

Kaiyun Ji adalah salah satu tokoh yang dikenal sebagai Iranologist dan sumber hubungan baru kedua negara, serta salah satu aktivis universitas yang patut mendapat ucapan terima kasih.

 

"Hubungan sejarah dan peradaban yang sudah lama ada ini harus menjadi perhatian kita di luar geografi politik. Iran dan Cina belum pernah menginvasi suatu negara selama beberapa ribu tahun. Kedua negara adalah pembawa pesan perdamaian dan keamanan, dan perspektif kemanusiaan ini telah menjadi landasan bagi terciptanya Jalur Sutra. Iran dan Cina, di luar Iranophobia dan Cinophobia yang telah tersebar secara keliru di beberapa negara, sebagai perwakilan peradaban Timur, harus mampu menghadirkan model peradaban baru untuk hidup sehat umat manusia saat ini," papar Nematollah Iranzadeh. (MF)