IRGC: Setiap agresi terhadap Iran akan Picu Respons yang Membuat Musuh Menyesal
-
IRGC
Pars Today – Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) dalam statemennya bertepatan dengan peringatan operasi Wa'ad Sadiq 2, menekankan: "Wa'ad Sadiq 2" sebuah pesan jelas kepada dunia dan rezim kejam dan biadab Israel bahwa era ancaman tanpa alasan telah berakhir dan setiap agresi akan mengakibatkan respons yang membuat mereka menyesal.
Operasi Wa'ad Sadiq 2 mengacu pada operasi rudal yang dilancarkan oleh IRGC pada 1 Oktober 2024 terhadap target militer dan keamanan rezim Zionis di wilayah pendudukan. Operasi ini dilakukan sebagai tanggapan atas pembunuhan Ismail Haniyeh, kepala biro politik gerakan Hamas, Sayid Hasan Nasrullah, sekretaris jenderal Hizbullah Lebanon, dan Sayid Abbas Abbas Neelforoshan, wakil direktur operasi IRGC. Sebanyak 90 persen rudal berhasil mengenai target.
Menurut Pars Today, mengutip IRNA, Korps Garda Revolusi Islam Iran mengeluarkan pernyataan pada hari Kamis (2/10/2025) terkait Operasi Wa'ad Sadiq 2, sekaligus memperingati peristiwa epik dan mengenang para komandan yang gugur. Pernyataan ini dianggap bukan hanya sebagai hukuman berat atas agresi dan kejahatan musuh, tetapi juga sebagai pesan berakhirnya era ancaman tanpa biaya dan respons penuh penyesalan atas setiap agresi musuh. Korps Garda Revolusi Islam Iran menekankan: "Setiap kesalahan baru dan kemungkinan agresi dari pihak musuh akan dibalas dengan balasan yang lebih berat, lebih tepat, dan lebih mematikan daripada Wa'ad Sadiq."
Teks statemen ini sebagai berikut:
Tanggal 10 Mehr merupakan pengingat akan kisah epik bersejarah dan abadi "Operasi Wa'ad Sadiq 2". Dalam kisah ini, Iran Islam, sebagai respons atas gugurnya para komandan dan pemimpin Front Perlawanan, Syahid Ismail Haniyeh, Syahid Sayid Hasan Nasrullah, dan Syahid Mayor Jenderal Abbas Nilforoushan, menghancurkan jantung wilayah pendudukan dengan gelombang tembakan rudal dan pesawat tanpa awak, serta meruntuhkan hegemoni boneka rezim Zionis.
Operasi strategis ini, di bawah arahan dan kehati-hatian Letjen. Mohammad Bagheri, "simbol rasionalitas militer dan perancang keseimbangan pencegahan," komandon yang berani dan inspiratif dari Letnan Jenderal Hossein Salami, "pembawa panji-panji lapangan dan pembawa panji-panji otoritas revolusi dan wacana perlawanan," "kejeniusan teknis dan otoritas ofensif" Mayor Jenderal Amir Ali Hajizadeh, dan "ketajaman operasional dan semangat jihad" Mayor Jenderal Mahmoud Bagheri, memamerkan kekuatan rudal Iran dengan keajaibannya kepada musuh Zionis dan para pendukungnya, terutama para penguasa kriminal Gedung Putih, dan mengubah lokasi operasi menjadi pameran otoritas Iran dan rakyat Iran.
Keempat jenderal ternama ini, didampingi oleh para komandan dan prajurit pemberani dan bersemangat lainnya yang terlatih dalam maktab revolusi dan perwalian para ahli hukum, menciptakan sebuah kisah epik yang penuh empati dan koordinasi dengan mempermalukan rezim Zionis kriminal dan teroris yang membuat bangsa Iran, serta front perlawanan dan para pencari keadilan serta penentang dominasi, bangga akan sejarah.
"Wa'ad Sadiq 2" bukan hanya sebuah hukuman berat sebagai respons atas agresi dan kejahatan musuh di tengah kebisuan komunitas dunia yang acuh tak acuh dan bungkam, tetapi juga sebuah pesan yang jelas kepada dunia dan rezim Zionis yang jahat dan kejam bahwa era ancaman tanpa alasan telah berakhir dan setiap agresi akan berujung pada balasan yang menyesalkan.
Operasi ini, yang menyasar pusat-pusat strategis musuh jauh di wilayah pendudukan, menunjukkan bahwa kekuatan rudal dan pesawat nirawak Republik Islam Iran, yang merupakan penopang sejati keamanan dan martabat nasional, telah menembus setiap perisai pertahanan, bahkan sistem pertahanan berlapis rezim Zionis, yang didukung oleh AS dan NATO, dan telah menghancurkan serta meluluhlantakkan target-targetnya dengan presisi yang mencengangkan, sedemikian rupa sehingga saat ini, Iron Dome, sistem Arrow, dan David's Sling milik rezim pembunuh anak-anak tersebut, tidak lagi kredibel dan efektif, terlepas dari propaganda dan operasi psikologis imperium media dan Zionisme.
Korps Garda Revolusi Islam Iran, sambil menghormati memori, nama, dan kisah para panglima abadi perlawanan Lebanon dan para syuhada Iran, sambil memperbarui janjinya dengan cita-cita revolusi Islam dan arsiteknya yang agung dan bijaksana, Imam Khomeini (semoga Allah merahmatinya) dan mengikuti petunjuk bijaksana dari pemimpin besar Revolusi Islam dan Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata, Imam Khamenei (semoga Allah merahmatinya), memanfaatkan kesempatan itu dan memperingatkan dengan penuh ketegasan dan tekad: Setiap kesalahan baru dan kemungkinan agresi dari kubu musuh akan mendapat balasan yang lebih berat, lebih tepat, dan lebih mematikan daripada Wa'ad Sadiq; balasan yang akan mampu membawa rezim Zionis palsu itu lebih dekat ke neraka yang dijanjikan. (MF)