Kerja Sama "Bijaksana dan Seimbang" Tehran dan Beijing untuk Melawan Unilateralisme
https://parstoday.ir/id/news/iran-i179452-kerja_sama_bijaksana_dan_seimbang_tehran_dan_beijing_untuk_melawan_unilateralisme
Pars Today – Duta besar Iran di Tiongkok mengatakan: Tehran dan Beijing harus melawan tantangan modern, unilateralisme, dan hegemoni kekuatan Barat melalui "kerja sama yang bijaksana dan seimbang" dan memainkan peran dalam membentuk tatanan dunia baru.
(last modified 2025-11-02T13:40:35+00:00 )
Nov 02, 2025 20:38 Asia/Jakarta
  • Kerja Sama

Pars Today – Duta besar Iran di Tiongkok mengatakan: Tehran dan Beijing harus melawan tantangan modern, unilateralisme, dan hegemoni kekuatan Barat melalui "kerja sama yang bijaksana dan seimbang" dan memainkan peran dalam membentuk tatanan dunia baru.

Abdolreza Rahmani Fazli, dubes Iran di Tiongkok menyatakan dalam pertemuan bersama mahasiswa dan peneliti Tiongkok yang diadakan di Beijing, bekerja sama dengan Institut Studi Keuangan Chongyang dan Universitas Renmin Tiongkok: Hubungan Iran-Tiongkok melampaui kerja sama bilateral dan dapat memainkan peran sebagai "elemen penentu" dalam memperkuat perdamaian dan stabilitas regional serta keseimbangan kekuatan global.

 

Rahmani Fazli menambahkan: Dari perspektif strategis, hubungan antara Tehran dan Beijing merupakan bagian dari proses kemunculan Asia baru; di mana negara-negara merdeka dengan peradaban kuno mendefinisikan ulang peran mereka dalam tatanan global."

 

Menekankan pentingnya kerja sama di bidang energi, transportasi, dan teknologi baru, Duta Besar Iran untuk Tiongkok mengatakan: "Dengan posisi geopolitiknya yang unik, Iran dapat menjadi penghubung antara Timur dan Barat serta jalur utama inisiatif "Satu Sabuk, Satu Jalan"."

 

Mengacu pada kapasitas energi Iran yang besar dan posisi Tiongkok sebagai kekuatan ekonomi dan teknologi utama, Rahmani Fazli menekankan: "Kesamaan-kesamaan ini merupakan fondasi kemitraan strategis yang dapat berkontribusi pada ketahanan energi, pembangunan infrastruktur, dan stabilitas regional."

 

Diplomat Iran di Tiongkok juga menganggap mediasi Tiongkok dalam pemulihan hubungan antara Tehran dan Riyadh sebagai model kerja sama konstruktif di Asia Barat, dengan mengatakan: "Dalam situasi di mana beberapa kekuatan asing berupaya mengganggu stabilitas kawasan melalui sanksi dan tekanan, kerja sama Iran-Tiongkok yang didasarkan pada rasa saling menghormati dan multilateralisme membuka jalan baru bagi interaksi konstruktif di Asia." (MF)