Setiap Kontrak Perminyakan Baru Mereduksi Tekanan Anti-Iran oleh AS
(last modified Tue, 29 Aug 2017 23:28:34 GMT )
Aug 30, 2017 06:28 Asia/Jakarta
  • Zanganeh
    Zanganeh

Menteri Perminyakan Iran, Bijan Zanganeh menyatakan, setiap kesepakatan baru dengan perusahaan asing soal pengembangan proyek minyak dan gas Republik Islam menunjukkan bahwa kebijakan Washington terhadap Tehran telah gagal.

Zanganeh mengatakan bahwa ini merupakan prioritas Kementerian Perminyakan Iran untuk mempercepat proses penandatanganan perjanjian minyak dan gas baru dengan pihak internasional sebagai strategi untuk menumpulkan tekanan AS anti-Iran.

Dikatakannya bahwa kebijakan lain yang diprioritaskan Kementerian Perminyakan Iran adalah memperluas keragaman kontraktor yang dinilai akan membantu melindungi industri minyak Republik Islam dari tekanan AS.

"Kita seharusnya tidak hanya mengandalkan Eropa," kata Zanganeh saat mengatakan kepada kantor berita IRNA Iran dalam sebuah wawancara. "Membaurkan kontraktor akan memberikan perlindungan aman bagi industri minyak Iran."

Pada awal Juli, Iran memberikan kontrak kepada sebuah konsorsium yang dipimpin oleh perusahaan Total Perancis untuk pengembangan Fase 11 dari zona Pars Selatan.

Berdasarkan kesepakatan tersebut, Total akan menginvestasikan satu miliar dolar pada awal proyek yang akan dilakukan bersamaan dengan perusahaan CNPC Cina dan Petropars Iran.

Di bagian lain dalam sambutannya, Zanganeh mengatakan bahwa sanksi oleh AS telah menciptakan banyak masalah bagi proyek minyak dan gas Iran.

Namun Iran perlu mengambil tindakan konkret untuk memfasilitasi investasi dalam proyek minyak dan gasnya, khususnya yang berada di wilayah perbatasan dengan Irak.(MZ)