Larijani: Iran akan Membuat AS Menyesal
(last modified Tue, 17 Oct 2017 21:21:08 GMT )
Okt 18, 2017 04:21 Asia/Jakarta
  • Ali Larijani, Ketua Parlemen RII.
    Ali Larijani, Ketua Parlemen RII.

Ketua Parlemen Republik Islam Iran mengatakan, jika Amerika Serikat keluar dari perjanjian nuklir JCPOA (Rencana Aksi Bersama Komprehensif), Iran memiliki kesiapan untuk melanjutkan program nuklir damainya.

Ali Larijani mengatakan hal itu dalam wawancara dengan jaringan NTV dan Russia-1 pada Selasa (17/10/2017) ketika menyinggung kemungkinan keluarnya AS dari JCPOA.

"Rencana Republik Islam Iran untuk menghadapi skenario AS jelas dan negara ini akan membuat para pejabat AS menyesal," imbuhnya.

Ia lebih lanjut menyinggung reaksi Iran terhadap pernyataan Donald Trump, Presiden AS terkait dengan program nuklir Tehran.

"Pihak yang bertanggung jawab untuk mengkonfirmasi komitmen Republik Islam Iran kepada JCPOA bukanlah Trump, namun Badang Energi Atom Internasional (IAEA), dimana badan ini hingga sekarang telah menegaskan kepatuhan Republik Islam sebanyak delapan kali," ujarnya.

Larijani menjelaskan bahwa selain AS, ada Rusia, Cina, Uni Eropa, Jerman, Inggris dan Perancis dalam perundingan nuklir, bahkan setelah tercapai kesepakatan, diterbitkan resolusi Dewan Keamanan PBB.

"Trump tidak memiliki ketelitian dalam masalah hukum dan pengalamannya sedikit di bidang politik," tuturnya.

Ketua Parlemen Iran menegaskan, para pejabat AS mengalami kondisi "tanpa bobot" dalam kebijakan dan faktor ini telah menyebabkan bahwa jika mereka ingin melakukan tindakan tertentu, tidak ada seorangpun bekerjasama dengan AS.

Presiden AS pada 13 Oktober 2017 mengabaikan delapan laporan IAEA yang menegaskan komitmen Iran terhadap perjanjian nuklir JCPOA. Trump mengatakan bahwa ia tidak akan mengkonfirmasi komitmen Iran terhadap perjanjian nuklir ini.  (RA)

Tags