Menhan Iran: Israel, Ancaman Serius bagi Keamanan Internasional
(last modified Fri, 29 Jun 2018 11:22:10 GMT )
Jun 29, 2018 18:22 Asia/Jakarta
  • Menhan RII Brigadir Jenderal Amir Hatami.
    Menhan RII Brigadir Jenderal Amir Hatami.

Menteri Pertahanan Republik Islam Iran Brigadir Jenderal Amir Hatami mengatakan rezim Zionis Israel yang memiliki cadangan senjata-senjata terlarang dan pembunuh massal merupakan ancaman serius bagi keamanan internasional.

Hal itu diungkapkan Hatami dalam sebuah pesan pada hari Jumat (29/6/2018) menandai peringatan serangan kimia ke kota Sardasht, barat laut Iran.

 

Tanggal 28 Juni 1987, rezim Baath Irak melancarkan serangan kimia ke kota perbataasan Iran, Sardasht. Serangan ini menyebabkan 119 penduduk sipil meninggal dunia dan lebih dari 8.000 lainnya terluka.

Korban serangan kimia ke kota Sardasht, barat laut Iran.

 

Menhan Iran dalam pesannya itu menyebut pelarangan inspeksi dan pemusnahan senjata kimia rezim Zionis sebagai ancaman terbesar bagi perdamaian dan keamanan regional dan dunia.

 

Hatami juga memperingatkan terbentuknya "terorisme kimia" di kawasan Asia Barat. Dia mengatakan Iran adalah korban terbesar senjata kimia.

 

"Meski pembentukan Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) telah berlalu selama dua kedade, namun masih ada kekhawatiran atas perdamaian dan keamaan di kawasan," kata Hatami seperti dikutip IRNA.

 

Dia menjelaskan, AS telah melanggar hukum dan norma internasional dan mengabaikan Dewan Keamanan PBB dan OPCW.  

 

"Langkah AS yang melancarakan serangan militer ke infrastruktur Suriah dengan dalih penggunaan senjata kimia telah membuat kawasan Asia Barat menghadapi ketidakamanan yang lebih parah," tuturnya.

OPCW

 

Menurutnya, ingkar janji pemerintah AS untuk memusnahkan cadangan senjata kimianya pasca 11 tahun dari tanggal jatuh tempo konvensi dan ketidakpastiannya dalam mematuhi kewajiban-kewajiban negara ini di tahun-tahun mendatang telah menimbulkan kekhawatiran tentang penyerahan senjata pembunuh massal itu kepada kelompok-kelompok teroris, terutama MKO dan Daesh (ISIS). (RA)

 

Tags