Chak Chak, Pusat Ibadah Zoroastrian
(last modified Thu, 13 Sep 2018 12:14:48 GMT )
Sep 13, 2018 19:14 Asia/Jakarta
  • Desa Chak Chak, Pusat Ibadah Zoroastrian.
    Desa Chak Chak, Pusat Ibadah Zoroastrian.

Chak Chak adalah sebuah desa di distrik pedesaan Rabatat, distrik Kharanaq, Kabupaten Ardakan, Republik Islam Iran Iran. Desa ini bertengger di bawah tebing yang menjulang di gurun tengah Iran.

Desa Chak Chak, yang juga dikenal sebagai Pir'e Sabz, terdiri dari Kuil Api Zoroastrian di bawah tebing yang menjulang di gurun tengah Iran dan terletak di antara pegunungan Ardakan dan Anjireh dalam perjalanan ke Tabas, sekitar 46 kilometer dari Yazd.

 

Chak Chak adalah tempat suci bagi Zoroastrian yang terletak di dekat kota Ardakan di provinsi Yazd. Desa ini menjadi titik ziarah bagi penganut Zoroaster. Setiap tahun, terutama pada bulan Juni (tanggal 24-29 Khordad, bulan dalam penanggalan Iran), ribuan Zoroastrian dari Iran, India, dan negara-negara lain berdatangan ke Kuil Api Pir'e Sabz. Mereka membaca kitab suci mereka dan melakukan ritual kepercayaannya.

 

Menurut tradisi, mereka harus berhenti saat melihat pemandangan kuil dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sepanjang sisa perjalanan. Sesampai di sana mereka menyalakan lilin sesuai dengan kepercayaan Zoroaster bahwa api melambangkan cahaya Tuhan dan di bawah paham kepercayaan "pikiran yang baik, ucapan yang baik, perbuatan baik". Kelompok besar peziarah Zoroaster tinggal di tempat tinggal yang dibangun oleh Zoroaster lokal di desa Sharif Abad.

 

Zoroastrian harus mematuhi aturan tertentu ketika ingin memasuki kuil api, termasuk mereka harus datang dengan kaki telanjang. Topi putih pria dan bagi wanita harus memakai kerudung/syal putih dan pakaian yang cerah.

 

Kuil Chak Chak dihormati karena nilai-nilai spiritualnya di hati para pengikut agama Iran kuno. Gua dan retakan di lereng gunung yang berbatu telah lama menjadi tempat perlindungan bagi orang-orang untuk duduk, menyepi dan bermeditasi.

 

Kuil Chak Chak sebenarnya adalah gua buatan manusia yang dilindungi oleh dua pintu perunggu besar. Pintu masuk kuil dicapai melalui pintu dua-papan di mana berdiri gambar dua tentara Achamenian. Penutup kuil dilapisi dengan marmer dan dindingnya digelapkan oleh api yang terus-menerus terbakar di tempat kudus.

 

Chak Chak adalah tempat berlindung Nikbanou, putri kedua dari Kaisar Sassanid Yazdegerd III dari Persia, yang terpojok oleh tentara Arab yang menyerang pada tahun 640. Karena takut tertangkap, Nikbanou berdoa kepada Ahura Mazda untuk melindunginya dari musuh-musuhnya.

 

Legenda mengatakan bahwa tetes-tetes air yang keluar dari gunung adalah air mata kesedihan dari gunung sebagai kenangan tentang Nikbanou. Tumbuh di samping mata air ini pohon besar dan kuno yang dikatakan sebagai batang Nikbanou. Legenda juga mengatakan bahwa kain berwarna-warni yang membatu dari Nikbanou juga terlihat di bebatuan.

 

Chak Chak dalam bahasa Farsi/Persia berarti menetes, dan nama Chak Chak dikatakan sebagai suara tetesan air yang mengalir dari bebatuan gua. (RA)