Iran Pamerkan 1783 Clay Tablet Achaemenid (1)
1783 Clay Tablet Achaemenid dipamerkan di Museum Nasional Iran pada hari Rabu, 2 Oktober 2019. Acara ini dibuka oleh Menteri Warisan Budaya, Pariwisata dan Industri Kerajinan Tangan Republik Islam Iran Ali-Asghar Munesan.
Sehari sebelumnya, 1783 clay tablet (sebuah lempengan dari tanah liat yang memuat peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah) era Achaemenid telah dikembalikan ke Museum Nasional Iran setelah selama 84 tahun berada di Amerika Serikat.
Ribuan clay tablet tersebut diserahkan The Oriental Institute of University of Chicago ke Museum Nasional Iran pada Selasa malam, 1 Oktober 2019.
Rektor The Oriental Institute of University of Chicago Profesor Christopher Woods bersama Profesor Matthew Stolper dan Laura Alessandra Amin ditugaskan untuk membawa ribuan clay tablet Achaemenid itu ke Iran.
"Terima kasih atas upaya Organisasi Warisan Budaya, Kementerian Luar Negeri, dan departemen hukum Kantor Kepresidenan, lebih dari 1700 clay tablet telah dikembalikan ke Museum Nasional Iran," tulis juru bicara Kementerian Luar Negeri Repulik Islam Iran Sayid Abbas Mousavi dalam tweetnya.
Menurut Direktur Museum Nasional Iran Gebreil Nokandeh, 1783 clay tablet Achaemenid telah sampai ke Museum Nasional Iran setelah tiba di Bandara Internasional Imam Khomeini ra dengan pengawalan ketat.
Dia mengatakan, upaya untuk pengambilan kembali 17.000 peninggalan bersejarah lainnya masih berlanjut.
Menurutnya, ribuan peninggalan bersejarah tersebut akan segera dipamerkan pada hari Rabu, 2 Oktober 2019, karena sudah dinantikan oleh masyarakat Iran.
Nokandeh menuturkan, artefak yang tak ternilai ini memainkan peran penting dalam menguraikan sejarah tertulis Achaemenid di bawah Darius I.
Dia menambahkan, peristiwa besar ini terjadi karena upaya hukum dan diplomatik yang dilakukan untuk mengembalikan warisan budaya Iran ke negara ini.
Persia Digest (PD) melaporkan bahwa Universitas Chicago diberi amanah sekitar 11.000 clay tablet bersejarah yang dipinjamkan oleh pemerintah Iran 84 tahun yang lalu, tetapi tidak pernah mengembalikannya, kecuali sebagian kecilnya.
Sementara itu, Menteri Warisan Budaya, Pariwisata dan Industri Kerajinan Tangan Iran Ali-Asghar Munesan mengatakan, sisa dari clay tablet itu akan dikembalikan dalam jangka waktu tiga tahun, namun kami sedang bernegosiasi untuk mempercepat pengembaliannya. (RA)