Mayjen Bagheri: Iran Melanjutkan Proses Peningkatan Kekuatan Pertahanan Melawan Musuh
-
Mayjen Mohammad Bagheri, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran
Kepala Staf Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran, Mayjen Mohammad Bagheri dalam pesannya menjelang peringatan kemenangan Revolusi Islam Iran ke-41 menekankan berlanjutnya proses peningkatan kekuatan pertahanan dalam menghadapi musuh.
Pesan itu menekankan bahwa pasukan Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran tidak akan membiarkan musuh sekalipun hanya sesaat untuk merusak perdamaian dan stabilitas masyarakat dan keamanan berkelanjutan Iran yang tak tertandingi.
"Pasukan Angkatan Bersenjata Iran adalah lengan kuat dan hebat yang menciptakan pertahanan dan keamanan dari Revolusi dan negara Islam," ungkap pesan tersebut.
Pertahanan sebagai komponen keamanan adalah kepentingan strategis. Karenanya, Republik Islam Iran telah memberikan perhatian khusus pada prinsip ini dalam doktrin militernya.
Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran dalam pertemuan baru-baru ini dengan jajaran komandan, pilot dan personel Angkatan Udara Republik Islam Iran menekankan urgensi memperkuat Iran di segala bidang terutama pertahanan seraya mengatakan, "Supaya tidak terjadi perang, dan agar ancaman berakhir, Iran harus kuat."
Pemimpin Besar Revolusi Islam menjelaskan bahwa kelemahan akan mendorong musuh untuk bertindak. Rahbar menambahkan, "Kita tidak ingin mengancam negara atau bangsa manapun, kita berusaha menjaga keamanan negara dan mencegah ancaman."
Angkatan bersenjata Republik Islam Iran dengan kemajuan yang diraih di bidang pertahanan, sesuai dengan penilaian lembaga-lembaga penelitian militer disebut memiliki kekuatan di tingkat pencegahan.
Lembaga peneliti Amerika, Institut Internasional untuk Studi Strategis mencatat dalam sebuah laporan bahwa Iran memiliki gudang senjata rudal balistik terbesar dan paling beragam.
"Selama sebagian pihak berbicara dengan bahasa ancaman, Iran akan terus memperkuat kekuatan pertahanannya," ungkap Amir Hatami, Menteri Pertahanan Iran.
Kekuatan pertahanan suatu negara adalah salah satu syarat untuk melawan aksi militer dan ancaman musuh. Oleh karena itu, kelemahan apa pun dalam daya perangkat keras militer dapat menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki. Mengingat persyaratan keamanan dan pertahanan ini, Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran telah meningkatkan kemampuan pertahanan negara dan pencegahan militer untuk merespons ancaman.
Sepanjang kehidupan penuh berkah pemerintah Republik Islam, telah ada hubungan yang kuat dan kohesif antara Militer dan Korps Garda Revolusi Islam Iran, dan hasil dari hubungan yang kuat ini adalah untuk meningkatkan kemampuan pertahanan Iran pada tingkat pencegahan dan kemampuan ofensif tertinggi untuk melawan ancaman. Dalam hal ini, bagian penting dari pertahanan Iran adalah kemampuan pertahanan misilnya, yang sangat strategis dalam masalah pencegahan.
Jurnalis terkemuka Arab Abdel Bari Atwan mengatakan, "... Trump berusaha untuk merusak stabilitas Iran, tetapi Iran adalah negara yang kuat dengan rencana strategis dan dengan kemampuan militer dan misilnya dapat mengendalikan situasi dan mampu membuat pihak lain segera menyerah."
Jelas, kebijakan Republik Islam adalah untuk menghindari ketegangan dan perang, tetapi doktrin pertahanan Iran didasarkan pada pencegahan efektif dan aktif serta Iran akan menanggapi setiap ancaman dengan cara sekeras mungkin.
Mayjen Mohammad Bagheri, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran dengan menekankan masalah ini menjelaskan:
"Berdasarkan ajaran Islam dan cita-cita Republik Islam, kami tidak bermaksud untuk menginvasi dan mengagresi serta bahkan tamak akan tanah negara mana pun, karena dalam strategi besar negara kita, strategi pertahanan berarti mempertahankan kemerdekaan, integritas wilayah, dan kepentingan nasional negara dan bangsa Iran, tetapi Ini tidak berarti dalam pendekatan di tingkat operasional dan taktik kita hanya defensif dan pasif. Jadi, dalam menjaga kepentingan kita sendiri, kita mungkin memiliki pendekatan ofensif sehingga pihak asing dengan melihat bukti dan implikasinya, dapat menghilangkan pemikiran untuk melanggar kepentingan negara kita."
Pesan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran Mayjen Mohammad Bagheri menjelang peringatan kemenangan Revolusi Islam Iran ke-41 juga kembai menekankan masalah ini.