Pemilu dan Peningkatan Kekuatan Bangsa Iran atas Amerika dalam Perspektif Rahbar
https://parstoday.ir/id/news/iran-i78768-pemilu_dan_peningkatan_kekuatan_bangsa_iran_atas_amerika_dalam_perspektif_rahbar
Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Selasa pagi, 18 Februari, dalam pertemuan dengan ribuan warga Azerbaijan Timur, barat laut Iran menyebut partisipasi dalam pemilu sebagai kewajiban syariat, nasional, dan revolusi, juga merupakan hak sipil setiap warga negara Iran.
(last modified 2025-12-03T09:58:15+00:00 )
Feb 19, 2020 08:45 Asia/Jakarta

Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Selasa pagi, 18 Februari, dalam pertemuan dengan ribuan warga Azerbaijan Timur, barat laut Iran menyebut partisipasi dalam pemilu sebagai kewajiban syariat, nasional, dan revolusi, juga merupakan hak sipil setiap warga negara Iran.

Rahbar menyinggung dua pilar penting "partisipasi luas dan pilihan yang baik" seraya mengatakan, "Pemilu adalah sebuah jihad umum sekaligus nikmat serta ujian Ilahi, yang jika dibarengi dengan partisipasi luas warga, maka akan menjadi sumber kehormatan pemerintahan Islam, memperkuat negara, melindunginya dari konspirasi musuh, dan membuka peluang bagi Iran untuk menjadi negara kuat."

Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran

Pidato Pemimpin Besar Revolusi Islam hari ini menjelang pemilu legislatif hari Jumat, 21 Februari, menyoroti sudut pandang penting dan strategis dalam mengenal pentingnya kehadiran dan partisipasi masyarakat di arena yang menentukan. Kehadiran di kotak suara pada hari Jumat harus dianggap sebagai contoh arena yang membutuhkan kehadiran tepat waktu. Sebagaimana ditekankan oleh Rahbar, "Pemilu adalah sebuah jihad umum, sumber kekuatan negara dan martabat sistem Islam, partisipasi luas dan semarak rakyat di kotak-kotak suara, dengan pertolongan Allah akan menjadi sumber berkah dan efek transformatif bagi negara."

Warga Iran telah berulang kali menunjukkan efisiensi dan ketepatan waktu mereka dengan menghadirkan hari-hari yang patut dicontoh dan momen-momen kritis seperti berbagai pemilu, pawai akbar 22 Bahman, Hari Quds Sedunia, dan dengan menciptakan epos yang mengalahkan para pelaku fitnah.

Pemimpin Besar Revolusi Islam mempertimbangkan salah satu alasan kepasifan Amerika baru-baru ini terhadap rakyat Iran sebagai akibat dari efek sebaliknya dari teror Letjen Soleimani, seraya mengingatkan, "Dalam hal ini, presiden AS dan rombongannya pasif dan merasa bahwa pekerjaan mereka sudah tidak lagi sensitif. Karena baik di dalam AS maupun di seluruh dunia, mereka diserang dengan parah.

Rahbar menambahkan, "Amerika ingin teror Syahid Qasem Soleimani berdampak besar pada kawasan, sehingga bisa menguasainya, namun apa yang terjadi justru sebaliknya, pawai besar anti-Amerika di Baghdad, masalah Suriah dan Aleppo serta wilayah lain, seratus persen bertolak belakang dengan keinginan mereka. Dengan demikian, satu tujuan dari omong kosong terbaru mereka untuk menutupi kepasifan mereka."

Faktanya, setiap kali kehadiran orang-orang dan mengubah kurva kehadiran ini adalah bukti sejauh mana orang-orang Iran dipengaruhi oleh tekanan dan ancaman musuh-musuh mereka. Pemimpin Besar Revolusi Islam dalam hal ini, merujuk pada laporan soal sejumlah banyak uang yang diberikan salah satu negara kawasan kepada media Inggris berbahasa Persia untuk menurunkan tingkat partisipasi rakyat Iran dalam pemilu, menambahkan, "Laporan-laporan ini mengindikasikan kualitas dan bagaimana pemilu ini sangat penting."

Ayatullah Khamenei menekankan bahwa musuh bukan hanya pada peristiwa teror Syahid Soleimani saja, tapi selama pertempuran 40 tahun, selalu menerima pukulan dari Iran, dan kalah. Amerika, imbuhnya, dalam 40 tahun terakhir setiap tahunnya menggunakan seluruh senjata politik, militer, keamanan, ekonomi, budaya, media dan setiap langkah mungkin yang bisa dilakukan untuk menumbangkan Republik Islam, namun bukan saja tidak runtuh, pemerintahan Islam sebaliknya bertambah kuat ribuan kali lipat, dan berhasil melemahkan Amerika.

Realita hari ini Amerika sudah kosong dan rapuh dari dalam yang disampaikan oleh Rahbar lewat lisan sebagian pejabat Amerika Serikat dan bersandar pada data yang ada menunjukkan bahwa hari ini Amerika dengan 22 ribu miliar dolar utang, menjadi negara dengan utang paling tinggi di dunia, dan kesenjangan sosial di negara ini mengerikan, dan semakin dalam.

Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran

Rahbar menyinggung berbagai contoh masalah mendalam yang dihadapi Amerika yang disampaikan oleh seorang senator terkenal negara ini seraya mengatakan, "Politisi AS itu mengatakan dalam pemerintahan Trump telah bertambah kekayaan lima orang Amerika terkaya lebih dari 100 miliar dolar dan kekayaan tiga di antaranya setara dengan setengah dari populasi Amerika. 8 persen pekerja AS adalah miskin dan gaji mereka tidak mencukupi untuk hidup mereka. Hanya satu dari lima orang Amerika yang mampu menebus resep obat, dan kesenjangan kekayaan orang kulit hitam dan kulit putih meningkat tiga kali lipat dalam lima tahun terakhir."

Tidak diragukan lagi, analisis paling bermakna dari Amerika saat ini adalah analisis Pemimpin Besar Revolusi Islam tentang kemegahan kapal Titanic dan mengatakan, "Sama halnya dengan kemegahan dan keperkasaan kapal Titanic yang terkenal itu, gagal menjaga mereka tidak tenggelam, upaya menghias lahiriah Amerika, dan kemegahan serta kebesarannya juga tidak mampu mencegahnya dari tenggelam, dan Amerika pasti akan tenggelam."