Jan 16, 2024 15:32 Asia/Jakarta

Di tengah hiruk pikuk kamp pengungsi Nur Shams di Tulkarem, di Tepi Barat yang diduduki, pejuang Palestina bersenjata berkeliaran dan menyapa orang yang lewat dari reruntuhan yang ditinggalkan oleh serangan Israel.

Kota ini, yang merupakan rumah bagi dua kamp pengungsi, menunjukkan dampak buruk dari meningkatnya jumlah operasi militer rezim Zionis di Tepi Barat yang menargetkan basis pejuang.

Serangan Zionis merupakan hal yang biasa terjadi sebelum operasi Badai Al-Aqsa pada tanggal 7 Oktober, tapi konflik tersebut telah menyebabkan peningkatan yang nyata.

Tentara Israel mengatakan mereka “melakukan operasi malam hari untuk menangkap anggota Hamas”.

Pejuang Palestina di Tulkarem, Tepi Barat

Namun Said, seorang pejuang Palestina berusia 23 tahun di Nur Shams, mengatakan operasi tersebut merupakan upaya “balas dendam” terhadap warga Palestina.

“Mereka tidak bisa melupakan apa yang terjadi pada 7 Oktober, mereka tidak mengantisipasinya,” katanya dengan senjata di tangan.

Pejuang muda itu adalah anggota "Brigade Tulkarm", sebuah organisasi bersenjata Palestina yang menyatukan berbagai faksi perjuangan pembebasan Palestina.

Tags