Dinamika Asia Tenggara, 16 Mei 2020
(last modified Sat, 16 May 2020 09:33:06 GMT )
May 16, 2020 16:33 Asia/Jakarta
  • Presiden Iran dan PM Malaysia
    Presiden Iran dan PM Malaysia

Dinamika Asia Tenggara selama sepekan terakhir menyoroti sejumlah isu di antaranya mengenai kerja sama antara Malaysia dan Iran dalam penanganan Covid-19.

Selain itu, Malaysia memperpanjang pembatasan pergerakan, kasus pertama positif Covid-19 ditemukan di kamp pengungsi Rohingya, Presiden Indonesia menegaskan perluanya kesiapan menghadapi tatanan baru di masa Corona dan kapal tanker di Medan terbakar.

 

pandemi corona

 

Iran-Malaysia Kerjasama Perangi Covid-19

Presiden Iran dan Perdana Menteri Malaysia menekankan kesiapan Tehran-Kuala Lumpur untuk memperluas dan mengembangkan hubungan bilateral dua negara di segala bidang terutama ekonomi.

Hassan Rouhani dalam pembicaraan telepon dengan PM Malaysia Muhyiddin Yassin, Rabu (13/5/2020) menyinggung urgensi mempercepat realisasi kesepakatan-kesepakatan dua negara di bidang perdagangan dan finansial.

Kedua pihak menegaskan, semua upaya untuk meningkatkan kerja sama yang sudah terjalin selama beberapa tahun ini, pasti akan dilakukan.

Presiden Iran dan PM Malaysia juga menekankan pentingnya menjaga kesepakatan nuklir JCPOA, dan menyebut sanksi Amerika Serikat terhadap Iran melanggar hukum, dan dalam kondisi sekarang ini melanggar hak asasi manusia. Tehran dan Kuala Lumpur akan saling mendukung di level internasional, dan melawan berlanjutnya sanksi.

Di sisi lain, kedua pihak menilai penyebaran Virus Corona sebagai tantangan global, dan menekankan urgensi kerja sama negara-negara Muslim untuk saling membantu memerangi Covid-19.

Mereka menegaskan, Iran dan Malaysia siap bekerjasama, dan bertukar pengalaman dalam memerangi Covid-19, serta menyediakan alat kesehatan yang dibutuhkan.

Dalam pembicaraan telepon itu, Presiden Iran mengundang PM Malaysia untuk berkunjung ke Tehran pada waktu yang tepat.

Muhyiddin Yassin

 

Malaysia Kembali Perpanjang Pembatasan Pergerakan

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin memutuskan untuk memperpanjang pembatasan pergerakan warga selama lebih kurang empat pekan. Ia memperingatkan bahwa perang melawan virus korona (covid-19) masih belum berakhir.

Diterapkan sejak 18 Maret, pembatasan pergerakan di Malaysia dijadwalkan berakhir pada Selasa 12 Mei setelah tiga kali diperpanjang. Lewat perpanjangan terbaru, pembatasan pergerakan baru akan berakhir pada 9 Juni.

Pembatasan di Malaysia telah diperlonggar pada Senin pekan kemarin agar sejumlah tempat usaha dapat kembali dibuka dan masyarakat bisa bekerja lagi seperti biasa. Namun sekolah di Malaysia masih ditutup, dan perkumpulan massa dalam jumlah besar juga tetap dilarang.

Dilansir dari The Straits Times, Senin 11 Mei 2020, PM Muhyiddin menegaskan kembali bahwa pemerintah masih melarang mudik dua pekan menjelang Idulfitri. Namun perkumpulan dengan jumlah maksimal 20 orang masih dibolehkan, namun dengan tetap memerhatikan aturan tertentu.

Berdasarkan data Universitas Johns Hopkins pada Senin ini, total kasus covid-19 di Malaysia berada di angka 6.656 dengan 108 kematian dan 5.025 pasien sembuh.

 

Kamp pengungsi Rohingya

 

Kasus Pertama Positif Corona Ditemukan di Kamp Pengungsi Rohingya

Menurut petinggi Bangladesh, di salah satu kamp pengungsi Rohingya di selatan negara ini ditemukan kasus pertama positif Corona.

Kelompok HAM Jumat (15/05/2020) memperingatkan bahwa di kamp yang dihuni lebih dari satu juta warga Muslim Rohinya ini, virus Corona dapat menimbulkan kondisi sangat parah bagi penghuni kamp tersebut.

Kepadatan populasi di kamp pengunsi Rohingya lebih besar dari mayoritas kota terpadat dunia dan hal ini bisa membuat penyebaran Corona semakin cepat.

Pemerintah Bangladesh mengumumkan bahwa penderita Corona di negara ini semakin meningkat.

Berdasarkan data terbaru yang dirilis pemerintah Bangladesh, sampais aat ini tercatat 20.065 kasus positif Corona di negara ini dan kasus kematian akibat wabah ini mencapai 298 orang.

 

Presiden Indonesia, Joko Widodo

 

Jokowi: Masyarakat Indonesia akan Hidup dalam Tatanan Kehidupan Baru

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pernyataan terbaru terkait penanganan virus Corona (COVID-19). Jokowi ingin masyarakat tetap produktif dan aman di tengah pandemi Corona.

Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi dan disiarkan oleh YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (15/5/2020). Meski demikian, Pemerintah terus memantau data dan fakta perkembangan COVID-19 di Indonesia untuk menentukan periode terbaik bagi masyarakat agar bisa kembali beraktivitas secara produktif, namun tetap aman dari paparan COVID-19.

Jokowi mengungkapkan belum akan melonggarkan PSBB. Jokowi tak ingin mengambil keputusan keliru soal PSBB. Ke depannya, kata Presiden, masyarakat di Indonesia akan mampu beraktivitas normal kembali, namun harus menyesuaikan, dan hidup berdampingan dengan COVID-19. Istilah hidup berdampingan dengan COVID-19 ini bukanlah berarti menyerah.

Dia mengajak masyarakat melawan COVID-19 dengan mengedepankan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari, agar dapat beraktivitas kembali secara aman, nyaman dan produktif. Hal itulah yang disebut kondisi tatanan kehidupan baru atau “new normal”.

Namun Jokowi menaruh perhatian terhadap kondisi ekonomi masyarakat saat ini. Jokowi ingin masyarakat tetap produktif dan aman dari virus Corona.

Jokowi mengatakan masyarakat Indonesia harus hidup berdampingan dengan virus COVID-19. Sebab, kata Jokowi, menurut informasi dari organisasi kesehatan dunia (WHO), virus Corona tidak akan hilang.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan bahwa ada potensi virus yang menyerang saluran pernapasan ini tidak akan segera menghilang, dan tetap ada di tengah masyarakat.

Menirut Jokowi, hidup berdampingan bukan berarti menyerah pada keadaan. Dia menjelaskan, yang dimaksud hidup berdampingan adalah menyesuaikan diri dengan keberadaan virus Corona.

Presiden meyakini jika masyarakat mematuhi protokol kesehatan, seperti menjaga jarak aman, mengenakan masker, dan sering mencuci tangan dengan sabun saat beraktivitas, maka akan mampu mencegah penularan dari Virus Corona.

 

kapal tanker di medan terbakar

 

Kapal Tanker di Medan Terbakar, Seorang Tewas

Kebakaran yang menimpa sebuah kapal tanker yang sedang diperbaiki di Belawan Medan menewaskan satu orang dan melukai 22 lainnya.

Kasat Reskrim Polres Belawan AKP Jerico Lavian Chandra, Senin (11/5/2020) mengungkapkan sebanyak satu orang meninggal dunia dalam insiden ini.

Kapolres Belawan AKBP Dayan mengatakan ada 22 orang yang menjadi korban luka akibat kebakaran kapal tanker tersebut.

"Jadi tujuh berobat di rumah sakit. Yang 15 orang berobat jalan," ujarnya.

Ledakan di Kapal Tanker MT Jag Leela di galangan milik PT Waruna Nusa Sentana Shipyard, Belawan terjadi Senin (11/5) sekitar pukul 08.00 WIB.

Hingga kini, penyebab kebakaran kapal tanker itu masih diselidiki. Tim forensik dikerahkan untuk mencari penyebab kebakaran kapal tanker ini. (PH)

 

 

 

Tags