Kelompok Perlawanan Islam Irak, mengumumkan telah menyerang salah satu posisi vital Rezim Zionis, di pesisir pantai Laut Mati, dalam rangka mendukung rakyat dan perlawanan Gaza.
Sejumlah pemimpin kelompok perlawanan Palestina, dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Iran, di Beirut, mengatakan bahwa waktu berpihak pada perlawanan Palestina.
Menyatakan keprihatinan atas meluasnya ketegangan di Asia Barat, Sekretaris Jenderal PBB menilai peran Iran dalam perkembangan regional bersifat konstruktif dan sejalan dengan pembentukan stabilitas dan keamanan.
Departemen Pertahanan Amerika Serikat, mengatakan, dalam 210 serangan ke pangkalan-pangkalan militer negara ini di Irak dan Suriah, 146 tentara terluka, dan kondisi 11 korban luka, kritis.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, menanggapi serangan yang dilakukan terhadap pasukan Amerika Serikat, di kawasan Asia Barat, baru-baru ini.
Media-meedia Irak, mengabarkan terjadinya serangan roket ke pangkalan militer Amerika Serikat, Ain Al Assad di Provinsi Al Anbar, barat negara itu.
Pasukan perlawanan Islam Irak menyerang pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Erbil, wilayah Kurdistan Irak. Serangan serupa telah dilancarkan berulang kali untuk mendukung rakyat Palestina.
Kepala Biro Politik Hamas, dalam pidatonya meminta negara-negara Islam, untuk mengirim senjata ke para pejuang perlawanan di Jalur Gaza.
Gerakan Mujaheedin Palestina, mengecam serangan teror di Kerman, Iran, dan menegaskan ada jejak Rezim Zionis, dalam kejahatan ini.
Perlawanan Islam Irak, mengabarkan serangan roket ke pangkalan militer Amerika Serikat, di ladang gas Koniko, Provinsi Deir Ezzor, timur Suriah.