Seluruh Penyeberangan ke Gaza Ditutup, Perlawanan Palestina: Kami Siap Perang!
Mar 03, 2025 18:53 Asia/Jakarta
Parstoday – Rezim Zionis, menutup seluruh pintu penyeberangan ke Jalur Gaza, dan melarang masuknya bantuan kemanusiaan ke wilayah ini.
Radio dan televisi Rezim Zionis, Minggu (2/3/2025) mengumumkan, Kabinet Israel, memerintahkan Angkatan Bersenjata untuk menutup seluruh pintu penyeberangan ke Jalur Gaza.
Sementara itu Kantor Perdana Menteri Rezim Zionis mengabarkan bahwa masuknya seluruh bantuan ke Jalur Gaza, dilarang mulai hari Minggu pagi.
Keputusan menghentikan masuknya truk-truk pembawa bantuan kemanusiaan ke Gaza, dilakukan dengan koordinasi Amerika Serikat, dan keputusan ini diambil di akhir tahap pertama kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
Sebagaimana diketahui, tahap pertama kesepakatan gencatan senjata Gaza, berakhir pada hari Sabtu, tanpa kesepakatan untuk memasuki tahap kedua. Pada saat yang sama, Israel bermaksud untuk memutus aliran air bersih, dan listrik ke Jalur Gaza.
Perlawanan Gaza Tingkatkan Kesiapan untuk Perang Melawan Israel
Stasiun televisi Al Araby Al Jadeed, melaporkan, kelompok-kelompok perlawanan Palestina di Jalur Gaza, telah meningkatkan kesiapan untuk menghadapi kemungkinan dimulainya kembali perang di wilayah ini.
Rezim Zionis dengan dukungan AS, sejak 7 Oktober 2023 hingga 19 Januari 2025 melancarkan serangan destruktif terhadap penduduk Gaza, tapi tidak berhasil mencapai tujuan mereka yaitu melenyapkan Hamas, dan mengembalikan para tawanan Israel, sebaliknya terpaksa menerima gencatan senjata.
Hamas: Gencatan Senjata Harus Dijalankan secara Penuh
Mahmoud Mardawi, salah satu pejabat senior Hamas, Minggu mengumumkan, “Kami sama sekali tidak akan pernah menerima perpanjangan tahap pertama kesepakatan gencatan senjata. Kami ingin menjalankan seluruh tahap kesepakatan sesuai dengan apa yang sudah ditandatangani."
Ia menambahkan, “Benjamin Netanyahu, berkhayal bisa menutupi kekalahan-kekalahannya di medan tempur dengan membuat rakyat Gaza kelaparan, dan mengira dapat mencapai tujuan-tujuannya, tapi sampai kapan pun tidak akan pernah berhasil.”
Demo Anti-Netanyahu Berujung Kerusuhan
Menyusul penolakan Rezim Zionis untuk melaksanakan kesepakatan gencatan senjata, aparat keamanan rezim ini menyerbu warga Zionis yang menggelar demonstrasi mendukung berlanjutnya kesepakatan pertukaran tahanan di Al Quds, dan menangkap sejumlah demonstran.
Pada saat yang sama, sumber-sumber media Zionis mengumumkan, perundingan di Kairo, Mesir, tidak membuahkan hasil, dan Netanyahu sedang mengkaji rencana memulai kembali perang di Gaza.
Friksi di Kabinet Netanyahu Menguat
Kanal 13 stasiun televisi Rezim Zionis Minggu melaporkan, krisis ketidakpercayaan antara Netanyahu, Kepala Shin Bet, dan pejabat yang bertugas mengurusi masalah tawanan Israel, di militer, terus berlanjut. Friksi ini berubah menjadi arena saling lontar kata-kata kasar dan penghinaan di antara para pejabat Zionis. (HS)
Tags