Sebuah media Zionis melaporkan, menyusul penyusunan anggara belanja baru di Knesset, muncul friksi keras antara menteri di kabinet rezim Zionis.
Parlemen rezim Zionis Israel (Knesset) meski ada protes luas tetap mengesahkan undang-undang yang membuat Netanyahu semakin sulit dilengserkan.
Setelah kembali dari Ukraina, anggota parlemen rezim Zionis, Knesset mengatakan bahwa Tel Aviv harus mengirim lebih banyak bantuan militer ke Kyiv.
Aksi protes orang-orang zionis terhadap kebijakan Benjamin Netanyahu dan kabinetnya berubah menjadi kekerasan, dan pada saat yang sama, sejumlah Zionis mengibarkan bendera Palestina untuk memprotes.
Puluhan ribu orang dari Wilayah Pendudukan memprotes keputusan kabinet Benjamin Netanyahu yang membatasi sistem peradilan rezim ini.
Sekretaris Jenderal Komite Sentral Gerakan Fatah Jibril Rajoub menekankan perlunya persatuan rakyat Palestina untuk menghadapi pemerintah sayap kanan rezim Zionis Israel yang dipimpin oleh Benjamin Netanyahu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran Nasser Kanaani menyatakan bahwa Perdana Menteri (PM) berulang rezim Zionis Israel Benjamin Netanyahu mengejar identitas bagi dirinya dan rezim ilegal ini dengan cara mengulang klaim-klaim palsu anti-Iran.
Parlemen rezim Zionis (Knesset) mengesahkan sebuah undang-undang kontroversial dan melegalkan kriminal menjabat di kabinet Netanyahu yang tengah dibentuk.
Rezim Zionis setelah kemenangan Partai Likud dan aliansinya di pemilu terbaru disibukkan dengan isu pembentukan kabinet baru pimpinan Benjamin Netanyahu.
Seperti yang telah diprediksi sebelumnya, kemenangan kubu sayap kanan dengan kecenderungan fasis di pemilu Knesset telah memperdalam friksi di tubuh rezim Zionis dan secara bertahap memperluasnya.