Menteri Luar Negeri Iran menekankan catatan itikad buruk Amerika dalam perjanjian-perjanjian masa lalu mengenai program nuklir damai Iran dan mengatakan, Kerja sama antara Iran dan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) tidak boleh terpengaruh oleh pendekatan dan perilaku Amerika yang tidak stabil dan kontradiktif.
Presiden Republik Islam Iran menekankan keinginan Tehran untuk memperluas hubungan dengan negara-negara Afrika.
Pada tanggal 18 Maret 2024, Iran mulai mengambil alih kepemimpinan Konferensi Perlucutan Senjata PBB, 2024, yang akan berlangsung selama empat minggu.