Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengumumkan bahwa serangan udara apa yang disebut sebagai Koalisi Anti-Daesh (ISIS) pimpinan Amerika Serikat di Provinsi Raqqa, utara Suriah telah merenggut nyawa 300 warga sipil.
Human Rights Watch (HRW) mengumumkan, pasukan koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat telah menggunakan fosfor putih dalam serangan udaranya di Irak dan Suriah
Seorang gembong teroris Daesh asal Bahrain, tewas di Raqqa, Suriah.
Kementerian Luar Negeri Suriah menyebut serangan terbaru pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat ke Provinsi Raqqa dan Deir ez-Zor sebagai agresi nyata dan pelanggaran terhadap kedaulatan Suriah.
Serangan udara jet tempur Amerika Serikat ke kota Raqqa di Suriah sejak bulan Maret 2017 hingga kini sedikitnya menewaskan 204 warga sipil Suriah.
Menurut keterangan lembaga pengawas hak asasi manusia Suriah, lebih dari 300 orang anggota keluarga kelompok teroris Daesh melarikan diri dari kota Raqqa di Utara Suriah.
Militer Suriah dan sekutunya membebaskan sejumlah desa di sekitar Manbij dan menutup jalur pergerakan pasukan "Perisai Furat" yang tengah bergerak dari kota Al Bab menuju Raqqa, Suriah.
Tujuh warga sipil Suriah tewas dan 22 lainnya terluka dalam serangan jet-jet tempur koalisi pimpinan Amerika Serkat di Utara negara itu.
Pasukan Kurdi Suriah berhasil membebaskan wilayah-wilayah di dekat kota Raqqa, Timur Laut Suriah dan semakin mendekati markas utama kelompok teroris Daesh, di negara itu.
Wakil Perdana Menteri Turki Numan Kurtulmus, mengatakan pelibatan pasukan non-Arab (pasukan Kurdi) untuk membebaskan Raqqa, Suriah dari teroris Daesh tidak akan memberikan kontribusi untuk perdamaian.