Mahasiswa dari berbagai universitas di kota Mashhad, Republik Islam Iran menggelar demonstrasi di depan Konsulat Turki di kota tersebut.
Menyusul berlanjutnya kejahatan rezim rasis Zionis Israel terhadap penduduk sipil di Gaza dan dukungan serius Amerika Serikat atas kejahatan tersebut, rakyat Turki mengajukan tuntutan baru kepada pemerintahan Recep Tayyip Erdogan dengan mengadakan demonstrasi di Istanbul.
Presiden Turki melakukan percakapan telepon dengan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres untuk membahas isu mengenai Gaza.
Terlepas dari slogan-slogan keras para pemimpin pemerintah Ankara yang menentang kejahatan rezim Zionis Israel, aspek-aspek baru perdagangan Turki dengan Wilayah Pendudukan Palestina terungkap setiap hari.
Persiden Turki, melakukan pertemuan dengan sejawatnya dari Iran, di Tashkent, dan membicarakan masalah dua negara, serta situasi terbaru Gaza.
Menteri Luar Negeri Iran, sejak Selasa lalu melakukan putaran baru negosiasi di kawasan Asia Barat, dan setelah Qatar, tujuan kedua lawatannya adalah Turki.
Pidato Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan di konsentrasi besar mendukung Palestina membuat dirinya mendapat perhatian, tapi apakah kali ini kita harus menganggap serius sikap presiden Turki ? Apakah sikap verbal ini akan berujung pada tindakan praktis ?
Presiden Turki, mengaku telah membatalkan kunjungannya ke Wilayah pendudukan, dan mengatakan Hamas, bukan organisasi teroris, mereka berjuang untuk membebaskan tanah airnya.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan memprediksikan bantrokan terbaru antara bangsa tertindas Palestina dan rezim Zionis Israel akan masih berlanjut, dan ia berbicara mengenai kesiapannya sebagai mediator.