Membaca Tanda-Tanda Kemunduran Posisi AS di Asia Barat
Tanggal 4 November 2021 dalam kalender Iran tercatat sebagai Hari Nasional Melawan Arogansi Global. Alasan penulisan ini juga terkait dengan peristiwa anti-Amerika dalam sejarah kontemporer Iran.
43 tahun setelah kemenangan Revolusi Islam di Iran, tanda-tanda kemunduran Amerika Serikat di kawasan Asia Barat semakin terlihat dari sebelumnya.
Bukan hanya di kawasan, tetapi Iran adalah negara paling maju di dunia dalam memerangi arogansi Amerika Serikat . Saat ini, kemunduran kekuatan AS di tingkat global dan di tingkat regional tanda-tandanya semakin tampaik di Asia Barat.
Salah satu tanda nyata kemunduran posisi AS di Asia Barat adalah hubungannya dengan kelompok teroris dan aksi teroris.
Amerika Serikat, yang telah mendeklarasikan diri sebagai pembawa bendera perang melawan terorisme di dunia, kini justru menggunakan kelompok teroris untuk memajukan kebijakan regionalnya, terutama terhadap Republik Islam Iran.
Amerika Serikat melakukan tindakan kriminal teroris, terutama aksi teror terhadap Jenderal Qassem Soleimani, mantan Komandan Pasukan Quds IRGC, dan Abu Mahdi al-Muhandis, wakil Komandan al-Hashd al-Shaabi di dekat bandara Baghdad, ibukota Irak.
Tanda lain kemudnuran posisi AS di Asia Barat adalah ditembak jatuh drone-nya oleh Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran.
Pada tanggal 20 Juni 2019, Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran menembak jatuh UAV Global Hawk Amerika karena memasuki geografi Iran. Padahal itu adalah UAV AS paling modern yang digambarkan sangat sulit untuk dicegat.
Tanggal 4 November 2021 dalam kalender Iran tercatat sebagai Hari Nasional Melawan Arogansi Global. Alasan penulisan ini juga terkait dengan peristiwa anti-Amerika dalam sejarah kontemporer Iran.
Ditembaknya drone Amerika ini oleh Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran menunjukkan bahwa tidak ada rasa takut terhadap kekuatan militer Amerika.
Tindakan tegas Angkatan Bersenjata Iran dalam menyerang pangkalan AS Ain al-Assad di Irak adalah kasus lain yang menunjukkan bahwa tindakan AS, terutama terhadap Iran di kawasan Asia Barat, tidak akan dibiarkan tanpa balasan.
Langkah itu juga membuktikan bahwa Amerika Serikat menurun pesat di kawasan Asia Barat.
Kemunduran ini telah diilustrasikan dalam beberapa bulan terakhir oleh keputusan paksa pemerintah AS untuk menarik pasukannya dari Afghanistan dan Irak. Pasukan AS meninggalkan Afghanistan secara memalukan setelah dua dekade menduduki negara itu.
Terlepas dari konsekuensi bagi warga Afghanistan dari dua dekade kehadiran AS di Afghanistan dan penarikan diri memalukan, penarikan ini menunjukkan bahwa Amerika Serikat percaya bahwa posisinya di kawasan Asia Barat telah melemah dan bahwa kehadirannya yang berkelanjutan menyebarkan sentimen anti-Amerika akan menyebar di seluruh kawasan.
- Baca juga: Tamparan Baru IRGC terhadap AS
Oleh karena itu, pemerintah AS memutuskan untuk menarik pasukannya dari Irak pada akhir tahun 2021.
Sejatinya, Amerika Serikat telah menyimpulkan bahwa kehadiran yang berkelanjutan di kawasan Asia Barat bukan hanya tidak meningkatkan kekuatannya, tetapi juga melemahkan posisinya dalam sistem dunia. Karena memerangi kebijakan AS dapat menjadi agenda global.
"Gambaran memalukan dari penarikan Amerika dari Afghanistan, serangan terhadap Ain al-Assad dan penghancuran Global Hawk membuktikan kepalsuan klaim AS sebaga negara adidaya dan hegemoni. Hari ini, persepsinya adalah bahwa kawasan Asia Barat akan menjadi kawasan yang lebih baik tanpa Amerika Serikat," kata Mohammad Ali Ranjbar, pakar urusan AS tentang kemunduran posisi AS di Asia Barat.