Pelanggaran Gencatan Senjata Koalisi Saudi Terus Berlanjut
Pasukan koalisi Saudi telah melanggar gencatan senjata Yaman 257 kali dalam 24 jam terakhir.
Dengan dukungan Amerika Serikat, Uni Emirat Arab dan beberapa negara lain, Arab Saudi telah melakukan agresi militer terhadap Yaman sejak Maret 2015 dan memblokade negara itu melalui darat, laut dan udara.
Perang yang digelar Arab Saudi dan sekutunya di Yaman sejauh ini telah menyebabkan kematian lebih dari enam belas ribu orang Yaman, melukai puluhan ribu orang, dan memaksa jutaan orang Yaman mengungsi.
Gencatan senjata di Yaman, yang telah berulang kali dilanggar oleh koalisi agresor Saudi, akhirnya diperpanjang dua bulan lagi sekitar sebulan yang lalu, menyusul konsultasi PBB untuk memperbaruinya.
Menurut kantor berita resmi Yaman (SABA), koalisi Saudi melanggar gencatan senjata PBB dengan melakukan penerbangan pengintaian di atas provinsi Marib, Taiz, al-Jawf, Hudaydah, al-Dali' dan sejumlah poros perbatasan pada Kamis (14/07/2022) dini hari.
Sesuai dengan laporan ini, pesawat pengintai dan bersenjata dari koalisi Saudi menargetkan rumah-rumah warga dan posisi pasukan Yaman di provinsi Hudaydah dan al-Dali'.
Laporan ini menambahkan bahwa pasukan koalisi Saudi menargetkan posisi pasukan militer dan komite rakyat serta rumah warga Yaman di provinsi Marib, Hajjah, Taiz, al-Dali' dan Hudaydah dengan serangan artileri berat, roket dan mortir.
Sebelumnya, Mehdi al-Mashat, Kepala Dewan Tinggi Politik Yaman mengumumkan bahwa kami menerima gencatan senjata karena untuk mengurangi penderitaan bangsa Yaman dan dengan tujuan mencapai solusi komprehensif untuk mengakhiri agresi dan pembatalan blokade Yaman, tetapi pintu gencatan senjata tidak akan tetap terbuka, dan kami tidak akan membiarkan koalisi Saudi menggunakannya untuk menyerang rakyat Yaman.(sl)