PBB Berusaha Perpanjang Gencatan Senjata di Yaman
Deputi juru bicara sekjen PBB mengatakan lembaga internasional ini berusaha memperpanjang gencatan senjata di Yaman.
Gencatan senjata yang disepakati di Swedia antara delegasi Sanaa dan Riyadh diberlakukan mulai Selasa 18 Desember 2018 dini hari di sejumlah provinsi Yaman, tapi koalisi Saudi melanggarnya setiap hari.
Menurut laporan IRNA, Farhan Haq Senin (18/7/2022) menyatakan, Utusan khusus sekjen PBB untuk Yaman, Hans Grundberg menjalin kontak dengan kedua pihak dan berusaha untuk memperpanjang gencatan senjata di negara ini.
Seraya menjawab pertanyaan wartawan terkait sejumlah berita perpanjangan gencatan senjata di Yaman selama enam bulan, Farhan Haq mengatakan dirinya tidak dapat mengkonfirmasi durasi perpanjangan gencatan senjata ini.
Hans Grundberg Senin lalu menyatakan bahwa gencatan senjata di Yaman mampu mengurangi secara signifikan korban di pihak warga sipil, di mana korban sipil di banding dengan tiga bulan sebelum dimulainya gencatan senjata turun sekitar dua pertiga.
Sementara itu, Menteri Transportasi pemerintah penyelamatan nasional Yaman, Abdul-Wahab Yahya Al-Durra hari Senin lalu seraya menjelaskan bahwa gencatan senjata hanya berfungsi untuk merampok minyak negaranya menekankan, perpanjangan gencatan senjata tanpa memperluas domainnya tidak berguna, dan butir kesepakatan gencatan senjata dengan koalisi Saudi-Emirat harus direvisi.
Babak kedua gencatan senjata kemanusiaan di bawah pengawasan PBB akan segera berakhir, tapi belum dilaksanakan secara penuh dan penderitaan rakyat Yaman juga tidak berkurang. Sementara gencatan senjata ini malah membuat aman koalisi agresor untuk menjual minyak Yaman.
Pelanggaran gencatan senjata oleh koalisi Saudi terjadi ketika sejumlah sumber mengklaim bahwa PBB menekan pihak-pihak yang terlibat konfrontasi di Yaman untuk menyetujui perpanjangan enam bulan gencatan senjata di bawah pengawasan lembaga ini.
Arab Saudi dengan dukungan Amerika Serikat, Uni Emirat Arab (UEA) dan sejumlah negara lain melancarkan agresi militer ke Yaman sejak Maret 2015 dan memblokade total negara ini dari darat, udara dan laut.
Perang yang dikobarkan Arab Saudi dan sekutunya di Yaman sampai saat ini telah menewaskan dan melukia ratusan ribu warga Yaman serta memaksa lebih dari empat juga orang mengungsi. (MF)