Meski Dicegah AS, Irak Bertekad Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Suriah
Kepala Organisasi al-Hashd al-Sha'abi Faleh al-Fayaz bertemu dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad dan mengatakan bahwa Irak akan mendukung dan membantu Suriah dengan sekuat tenaga.
Hal itu disampaikan al-Fayaz dalam pertemuannya dengan Assad di Damaskus pada hari Kamis (16/2/2023). Dia juga menyampaikan pesan Perdana Menteri Irak Mohammed Shia' Al Sudani kepada Presiden Suriah.
Dalam pesannya, PM Irak menyampaikan pesan bela sungkawa atas tragedi dan bencana alam akibat gempa besar di Turki dan Suriah.
"Irak akan mendukung upaya pemerintah Suriah dengan sekuat tenaga untuk mengurangi dampak akibat gempa yang menimpa warga Suriah," kata Al Sudani dalam pesan yang disampaikan al-Fayaz.
Dalam pertemuan dengan Assad, al-Fayaz menegaskan bahwa rakyat Irak menggunakan seluruh kekuatannya untuk membantu saudara-saudaranya di Suriah sejak hari-hari pertama gempa terjadi dan hingga kini masih mengirimkan bantuan kemanusiaan.
Presiden Suriah mengapresiasi dan menghargai posisi pemerintah dan bangsa Irak terhadap Suriah. Assad menekankan bahwa ikatan persaudaraan antara bangsa Suriah dan Irak dan tantangan bersama yang mereka hadapi, membuat mereka semakin dekat dan saling mendukung.
Sebelumnya pada hari Kamis, Karim Aliwi, anggota Aliansi Fatah di Parlemen Irak mengatakan, langkah brutal Amerika Serikat (AS) mencegah sampainya bantuan kemanusiaan Irak untuk rakyat Suriah, sama sekali tidak bisa ditutupi.
"Standar ganda AS tampak jelas, terutama ketika mereka menutup mata atas bantuan untuk Suriah setelah gempa bumi hebat yang mengguncang negara ini, akan tetapi pada saat yang sama segera membantu kelompok-kelompok ekstrem dan teroris di utara Suriah," ujarnya.
Aliwi mengatakan bahwa terlepas dari tindakan AS ini, konvoi bantuan dari al-Hashd al-Sha'abi telah berhasil masuk ke Suriah setelah gempa terjadi, dan hal ini membantah klaim palsu AS untuk mendukung kemanusiaan.
Jumlah korban tewas akibat gempa berkekuatan Magnitudo 7,8 di Turki dan Suriah telah mencapai melebihi 41.000 orang.
Menurut pernyataan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Rabu (14/2/2023), korban gempa di Turki selatan mencapai sedikitnya 35.418 orang.
Di Suriah, korban tewas akibat gempa tersebut dilaporkan telah mencapai 5.814 orang, sehingga total korban tewas di kedua negara ini mencapai 41.232 orang. (RA)