Dukungan Negara-Negara Muslim terhadap Gaza
(last modified Sat, 21 Oct 2023 06:02:17 GMT )
Okt 21, 2023 13:02 Asia/Jakarta

Salah satu konsekuensi penting dari kejahatan keji rezim pendudukan Al-Quds terhadap Palestina adalah terbentuknya konsensus di antara berbagai bangsa dan negara Islam dalam mendukung Palestina.

Dua minggu telah berlalu sejak dimulainya kejahatan rezim Zionis terhadap warga Palestina, khususnya masyarakat Jalur Gaza.

Sejauh ini, lebih dari 3.800 orang gugur dan sekitar 12.000 orang terluka akibat serangan berulang-ulang dan hebat yang dilakukan rezim Zionis terhadap Gaza.

Setidaknya 500 orang syahid dalam serangan terhadap rumah sakit Baptis di Jalur Gaza, yang merupakan contoh kejahatan perang.

Berbagai kejahatan ini mempunyai beragam konsekuensi, tetapi salah satu konsekuensi yang paling penting adalah terbentuknya konsensus di antara berbagai bangsa dan negara Islam dalam mendukung Palestina dan dalam mengutuk kejahatan rezim yang menduduki Al-Quds.

 

 

Masyarakat di berbagai negara Islam menyatakan dukungannya terhadap warga Palestina, khususnya masyarakat Gaza, dengan mengibarkan bendera Palestina.

Di beberapa negara Islam seperti Yordania, Irak, dan Lebanon, masyarakat mengutuk kejahatan ini dengan menyerang kedutaan Zionis sebagaimana yang terjadi di Amman, ibu kota Yordania atau berkumpul di depan kedutaan Amerika sembari menunjukkan kemarahan mereka serta menilai AS terlibat dalam kejahatan rezim Zionis.

Di tingkat negara-negara, sebagai pemain resmi dalam sistem dunia, otoritas sebagian besar negara Islam bereaksi terhadap kejahatan rezim Zionis, dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengadakan pertemuan luar biasa di Jeddah, Arab Saudi.

Salah satu konsekuensi penting dari kejahatan keji rezim pendudukan Al-Quds terhadap Palestina adalah terbentuknya konsensus di antara berbagai bangsa dan negara Islam dalam mendukung Palestina.

Dalam pernyataan akhir pertemuan ini ditegaskan beberapa isu penting, yaitu penghentian segera kejahatan perang yang dilakukan rezim Zionis terhadap penduduk Jalur Gaza dan Tepi Barat, sentralitas isu Palestina bagi seluruh umat Islam, dan kebutuhan untuk mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Sementara itu, menurut Hossein Amir-Abdollahian, Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran, para pejabat yang hadir dalam pertemuan Jeddah menolak narasi Amerika dan Zionis bahwa rumah sakit di Gaza menjadi sasaran serangan Jihad Islam atau Hamas dan menganggapnya sebagai klaim konyol.

Berbagai reaksi ini menunjukkan bahwa persoalan Palestina bukan hanya persoalan sekunder dan marginal bagi bangsa dan negara Islam, tetapi masih dianggap sebagai salah satu persoalan penting dan mendasar bagi negara-negara tersebut.

 

 

Sebelum dimulainya operasi Badai Al-Aqsa dan terbentuknya kejahatan rezim Zionis, sebuah proses telah dimulai untuk memulai kembali dan memperkuat normalisasi hubungan antara negara-negara Arab dan rezim Zionis, tetapi proses ini bukan hanya berhenti, tetapi juga dukungan terhadap Palestina kembali menjadi isu sentral bagi negara-negara tersebut.

Pola perilaku Arab Saudi, Mesir, dan Yordania yang tidak menerima rencana migrasi paksa masyarakat Gaza utara merupakan salah satu contoh ekspresi dukungan terhadap Palestina.

Poin terakhirnya adalah, berlanjutnya kejahatan rezim Zionis terhadap Gaza dapat menunjukkan bentuk lain dari konsensus Islam dalam mendukung Palestina, termasuk memutus komunikasi resmi dan rahasia serta memberikan sanksi kepada rezim Zionis.

Tags