Kali Ini, Israel Benar-Benar Ingin Meluluhlantakkan Gaza Utara
Rezim Zionis Israel secara membabi buta menyerang Jalur Gaza utara dengan menjatuhkan beragam jenis bom dan menembakkan rudal ke arah perumahan penduduk dan fasilitas publik.
Bersamaan dengan serangan udara besar-besaran itu, rezim Zionis melanjutkan pemutusan listrik, dan air, dan mencegah bahan bakar masuk ke Gaza.
Internet dan sarana telekomunikasi apapun, bahkan untuk panggilan tim medis dan pertahanan sipil diputus, dan tidak bisa digunakan untuk panggilan bantuan.
Warga Palestina menggunakan lampu ponsel ketika mencoba mencari korban selamat atau syahid di bawah reruntuhan rumah yang hancur di Gaza pada Sabtu (28/10/2023) malam.
Sebelumnya dilaporkan bahwa lebih dari 7.000 warga Palestina gugur syahid dan belasan lainnya terluka akibat serangan udara Israel.
"7.326 warga Palestina gugur dan 18.967 lainnya terluka sejak dimulainya serangan udara besar-besaran Israel ke Gaza," kata pernyatan Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, seperti dilansir Al Jazeera, Jumat (27/10/2023).
Menurut pernyataan tersebut, 3.038 syuhada dari jumlah tersebut adalah anak-anak, 1.726 adalah perempuan, serta 414 adalah lansia.
"110 warga Palestina telah gugur di Tepi Barat dan 1.900 lainnya terluka akibat agresi rezim Zionis sejak dimulainya pertempuran Badai al-Aqsa pada 7 Oktober 2023," imbuh pernyataan Kementerian Kesehatan Palestina. (RA)