Lanjutkan Genosida, Jet-Jet Tempur Israel Gempur Perumahan Penduduk
Militer rezim Zionis Israel melanjutkan serangan udara besar-besaran ke Jalur Gaza dengan menggempur beberapa lokasi di wilayah yang diblokade darat, laut dan udara sejak tahun 2007 ini.
Jet-jet tempur Israel meluncurkan rudal ke lokasi dekat gerbang rumah sakit al-Aqsa di Tal al-Hawa dekat Gaza pada hari Sabtu (4/11/2023).
Pesawat tempur Israel juga menyerang lingkungan al- Zeitoun, sebelah timur kota Gaza pada hari yang sama.
Tampak para korban luka tiba di rumah sakit al-Aqsa setelah serangan udara di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza pada hari Sabtu.
Di sisi lain, seorang anak mengucapkan selamat tinggal kepada pamannya yang gugur oleh pemboman Israel ketika mereka sedang membawa air ke rumah pamannya.
Organisasi dan lembaga yang berafiliasi dengan PBB mengumumkan bahwa 67% korban serangan udara militer rezim Zionis di Gaza sejak awal operasi Badai al-Aqsa adalah perempuan dan anak-anak.
Lembaga-lembaga yang menyebutkan hal itu antara lain; Dana Anak-anak PBB (UNICEF), Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), Badan Kesehatan Seksual dan Reproduksi PBB (UNFPA), dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Dalam pernyataan bersama lembaga afiliasi PBB ini disebutkan bahwa nyawa bayi- bayi menjadi taruhannya dan jika rumah sakit kehabisan bahan bakar maka nyawa sekitar 130 bayi prematur yang membutuhkan perawatan dan perawatan khusus akan terancam.
Menurut perkiraan lembaga-lembaga tersebut, terdapat 50.000 perempuan hamil di Gaza, dan lebih dari 180 di antaranya melahirkan setiap hari.
Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan bahwa jumlah syuhada Palestina sejak serangan udara militer Israel ke Gaza telah meningkat menjadi 9.227 orang.
Dari jumlah korban jiwa tersebut, 3.826 adalah anak-anak dan 2.405 adalah perempuan. Jumlah warga Palestina yang terluka juga meningkat menjadi 23.516 orang dalam kurun waktu tersebut.
Rezim Zionis melancarkan perang habis-habisan terhadap Gaza sejak tanggal 7 Oktober 2023 yang bertujuan untuk membebaskan para tahanan dan melenyapkan Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas, namun sejauh ini, alih-alih mereka mencapai tujuannya, jumlah korban tewas di kalangan pasukan Zionis justru meningkat setelah mengirimkan tank-tanknya ke Gaza.
Hanya dalam satu serangan balik dari Batalion al-Qassam, sayap militer Hamas, 6 tank, dua pengangkut personel dan satu buldoser tentara Israel dihancurkan. Saraya al-Quds, cabang militer gerakan Jihad Islam Palestina, juga mengumumkan bahwa tentara Israel menderita kerugian besar, namun tidak mengumumkan jumlah sebenarnya korban jiwa.
Menurut data terbaru, juru bicara unit militer Zionis Daniel Hagari mengumumkan, jumlah korban dalam pertempuran dengan Gaza sebanyak 339 orang. Menurutnya, Hamas juga memiliki 241 tawanan.
Menurut Radio rezim Zionis, sejak awal Operasi Badai al-Aqsa, 1.538 Zionis, termasuk 388 personel militer, tewas dan sekitar 5.000 lainnya terluka. (RA)